Show simple item record

dc.contributor.authorIka Yuniwati
dc.date.accessioned2014-01-17T01:46:35Z
dc.date.available2014-01-17T01:46:35Z
dc.date.issued2014-01-17
dc.identifier.nimNIM050210101014
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15700
dc.description.abstractPasal 25 (4) Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ini berarti bahwa penilaian harus mengembangkan kompetensi peserta didik yang berhubungan dengan ranah afektif (sikap atau minat), kognitif (pengetahuan), dan psikomotor (keterampilan). Pada umumnya penilaian yang dilakukan oleh pendidik lebih menekankan pada penilaian ranah kognitif. Hal ini disebabkan pendidik kurang memahami penilaian ranah afektif (sikap atau minat) serta instrumen untuk menilai ranah tersebut belum ada. Berdasarkan alasan tersebut perlu dikembangkan instrumen salah satu penilaian ranah afektif yaitu sikap siswa sekolah dasar kelas VI terhadap geometri. Pengembangan instrumen penilaian ini menggunakan Model Plomp yang terdiri dari 5 fase. Pada fase investigasi awal diperoleh informasi bahwa guru selama ini belum melakukan penilaian ranah afektif (sikap atau minat) siswa pada mata pelajaran tertentu khususnya Matematika; siswa cenderung tidak menyenangi materi- materi yang berkaitan dengan rumus-rumus seperti luas bangun datar, serta volume bangun ruang; menentukan acuan yang digunakan untuk membuat indicator. Kegiatan yang dilakukan pada fase desain yaitu menganalisis informasi yang didapatkan pada fase investigasi awal; mencari solusi dengan mengembangkan instrumen penilaian sikap siswa terhadap geometri; menelaah materi geometri SD, membagi materi geometri menjadi 3 komponen yaitu pengukuran, bangun datar bangun ruang; membuat materi penyetaraan pengetahuan; membuat kisi-kisi dan butir instrumen yang akan divalidasi mahasiswa. Kemudian dilanjutkan fase konstruksi yaitu mengembangkan kisi-kisi yang dibuat menjadi butir instrumen. Fase ketiga yaitu fase tes, evaluasi, dan revisi. Terdapat dua kegiatan utama dalam fase ini yaitu kegiatan validasi dan kegiatan uji coba hasil validasi. Validasi pertama dilakukan oleh 10 mahasiswa sebanyak 120 butir instrumen dan validasi kedua dilakuakn oleh 3 ahli sebanyak 90 butir instrumen. Adapun yang divalidasi meliputi kejelasan bahasa, validasi isi, dan validasi konstruk pada tiap-tiap butir instrumen. Dari validasi mahasiswa dihasilkan sebanyak 40 butir valid tanpa revisi, sebanyak 50 butir valid dengan revisi, sebanyak 30 butir tidak valid. Sedangkan validasi ahli menghasilkan 29 butir valid tanpa revisi, 31 butir valid dengan revisi , dan 30 butir tidak valid. Setelah dilakukan revisi butir instrumen diadakan uji coba terhadap butir instrumen. Pada uji coba I dan II diambil 10 butir valid yang memiliki r pada masing-masing aspek. Dari kedua uji coba kemudian diadakan pemilihan butir instrumen valid yang reliabel. Setelah dipilih 30 butir instrumen yang reliabel dilakukan analisis reliabilitas instrumen akhir dan didapatkan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,859. Pada fase implementasi didapatkan prototipe akhir instrumen penilaian sikap siswa terhadap geometri yang terdiri dari petunjuk penggunaan angket, petunjuk pengisian angket, dan angket skala likert (angket yang digunakan untuk mengukur sikap yang terdiri dari 30 butir). Sedangkan untuk mengetahui kelayakan instrumen disebarkan angket kepada 50 orang guru dan didapatkan hasil 78% menyatakan layak. Sedangkan untuk mengetahui kejujuran pengerjaan angket ujicoba siswa diadakan wawancara terhadap 50 orang siswa dan didapatkan hasil 80% siswa mengerjakan angket uji coba dengan jujur.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries050210101014;
dc.subjectInstrumen Penilaian Sikap Siswaen_US
dc.titlePengembangan Instrumen Penilaian Sikap Siswa Sekolah Dasar Kelas VI terhadap Geometrien_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record