ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) EKSASERBASI AKUT YANG DI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER
Abstract
Obat yang digunakan untuk pengobatan PPOK eksaserbasi meliputi bronkodilator, antiinflamasi, antibiotika, antioksidan, mukolitik dan antitusif. Banyaknya jenis antibiotik menyebabkan sulitnya pemilihan antibiotik yang efektif dari segi efek terapi dan dari segi biaya yang dikeluarkan. Perawatan PPOK eksaserbasi akut membutuhkan waktu terapi yang lama dan berkepanjangan sehingga membutuhkan biaya perawatan yang besar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gaPenelitian ini menggunakan metode cross sectional dan deskriptif non - eksperimental. Sampel penelitian diambil secara sensus/seluruh pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) eksaserbasi akut pada instalasi rawat inap di Rumah Sakit Paru Jember periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 yang memenuhi kriteria, pengambilan sampel dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2012. Total sampel dari penelitian ini berjumlah 39 pasien yang memenuhi kriteria. ACER (average cost effectivness ratio) adalah metode yang digunakan untuk menganalisis efektifitas biaya dan menghitung besar biaya yang harus dikeluarkan. Dihitung berdasarkan jumlah biaya antibiotik yang dikeluarkan dibagi dengan efektivitas (lama pasien dirawat). Hasil penelitian dari 39 pasien ada yang tidak menggunakan antibiotik dengan presentase 7,69%. Presentase penggunaan antibiotik sefotaksim 1 gr 28,71 %, vofloksasin 500 mg 5,31%, seftriakson 46,15%, seftazidim, sefepim, kombinasi levofloksasin 500 mg dan sefepim, kombinasi cefotaksim dan seftriakson, serta kombinasi sefotaksim 1 gr dan levofloksasin 500 mg 2,56%. Berdasarkan analisis ACER antibiotik yang cost-effective adalah sefotaksim 1 g. Nilai ACER Rp. 23.202,00 /hari dengan rata-rata lama perawatan 5,36 hari. Biaya total pengobatan pada masing-masing ruang perawatan berbeda. Pada ruang perawatan mawar, dahlia, anggrek dan utama penggunaan antibiotik yang cost-effective adalah seftriaskon. Biaya total pengobatan pada ruang mawar Rp.575.000,00, dahlia Rp. 766.333,00, anggrek Rp. 892.426,00. Sedangkan VIP antibiotik yang cost effective adalah sefotaksim 1 g biaya total ruang VIP Rp. 772.200,00. lembaran dan efektivitas biaya penggunaan antibiotik serta besar efektivitas biaya total perawatan pada pasien PPOK eksaserbasi akut rawat inap di RS Paru Jember, melalui CEA (cost effectivness analysis). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan antibiotik sefotaksim 1 g merupakan antibiotik yang cost-effective mempunyai nilai ACER yang rendah. Berdasarkan biaya total ruang perawatan masing-masing kelas ruang perawatan antibiotik yang efektif berbeda.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]