DETERMINAN TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DI INDONESIA TAHUN 2000.1-2006.12
Abstract
Penelitian ini berjudul Determinan Tingkat suku Bunga Kredit di
Indonesia tahun 2000.1-2006.12. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
determinan tingkat suku bunga kredit di Indonesia dan variabel yang
mempengaruhinya dalam penelitian ini adalah jumlah uang beredar, Produk
Domestik Bruto, suku bunga SBI dan suku bunga internasional (SIBOR). Metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kausalitas Granger dan Vector
Error Correction Model (VECM) dengan Impuls Respons dan Variance
Decomposition.
Berdasarkan uji kausalitas Granger menunjukkan bahwa ditemukan hubungan
kausal antara tingkat suku bunga SBI dengan tingkat suku bunga kredit di Indonesia.
Sedangkan jumlah uang beredar, Produk Domestik Bruto dan suku bunga
internasional (SIBOR) dengan tingkat suku bunga kredit tidak ditemukan hubungan
kausal. Dengan adanya hubungan kausal antara suku bunga SBI dengan suku bunga
kredit maka metode ini layak digunakan untuk penelitian. Berdasarkan hasil metode
VECM dari Impuls Response menunjukkan bahwa tingkat suku bunga kredit direspon
negatif oleh adanya pengaruh jumlah uang beredar. Sedangkan adanya pengaruh
Produk Domestik Bruto, suku bunga SBI, dan suku bunga Internasional (SIBOR)
direspon positif oleh tingkat suku bunga kredit. Hasil dari Variance Decomposition
menunjukkan bahwa kontribusi jumlah uang beredar dalam menjelaskan tingkat suku
bunga kredit sampai 1,35%, kontribusi PDB menjelaskan tingkat suku bunga kredit
ix
sampai 0,22%, kontribusi menjelaskan tingkat suku bunga kredit sampai 42 kontribusi SIBOR menjelaskan tongkat suku bunga kredit sampai 1,2%.
Berdasarkan pada penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa variabel
kebijakan direspon lebih cepat oleh variabel suku bunga SBI daripada variabelvariabel
yang lain dan kontribusi paling besar pengaruhnya terhadap tingkat suku
bunga kredit di Indonesia pada tahun 2000.1-2006.12 adalah tingkat suku bunga SBI.