PENGGUNAAN LIMBAH ABU AMPAS TEBU UNTUK CAMPURAN GENTENG TANAH LIAT
Abstract
Genteng tanah liat adalah suatu unsur bangunan yang berfungsi sebagai
penutup atap yang dibuat dari tanah liat dengan atau tanpa dicampur dengan bahan
tambahan, dibakar dalam suhu yang cukup tinggi, sehingga tidak dapat hancur
apabila direndam dalam air. Sementara itu, industri penggilingan tebu tidak hanya
menghasilkan gula tetapi juga menghasilkan limbah abu ampas tebu. Salah satu
alternatif pemanfaatan abu ampas tebu adalah sebagai bahan campuran pada genteng
tanah liat.
Dalam penelitian ini memanfaatkan limbah abu tebu sebagai bahan campuran
untuk genteng tanah liat. Abu ampas tebu merupakan hasil dari pembakaran ampas
tebu pada produksi gula yang mempunyai kandungan silika (SiO2). Komposisi yang
dipakai dalam campuran genteng terdiri dari 100% tanah liat:0% abu ampas tebu,
90% tanah liat:10% abu ampas tebu, 85% tanah liat:15% abu ampas tebu, 80%
tanah liat:20% abu ampas tebu, 75% tanah liat:25% abu ampas tebu, 70% tanah
liat:30% abu ampas tebu dari berat tanah liat. Pengujian yang dilakukan meliputi
pengukuran benda uji (bentuk dan berat), daya resapan air, kuat lentur, dan rembesan
air. Pengujian dilakukan setelah genteng tanah kering.
Berdasarkan pada masing-masing prosentase penambahan campuran genteng,
kuat lentur tertinggi didapat pada campuran 100% tanah liat:0% abu ampas tebu yaitu
sebesar 230,967 kgf dan kuat lentur terendah didapat pada campuran 70% tanah
liat:30% abu ampas tebu yaitu sebesar 179,641 kgf. Semua jenis perlakuan memenuhi
persyaratan SNI 03 2095-1998 dengan kuat lentur minimum 170 kgf (mutuI), dan
untuk daya resapan air tertinggi yaitu 21,843% dan tidak memenuhi persyaratan SNI
03 2095-1998 dengan daya resapan maksimal 12% mutu (mutu I).