| dc.description.abstract | Kemandirian merupakan kompetensi  yang harus dicapai anak prasekolah. 
Kemandirian  anak  dapat  dipengaruhi  oleh  interaksi  sosial  dengan  teman  sebaya. 
Teman  sebaya  diperlukan  untuk  mengembangkan  keterampilan  diri, 
mengembangkan  empati,  rasa  solidaritas,  latihan  untuk  menyelesaikan 
masalahnya  sendiri,  dan  belajar  untuk    mengerti  dan  berbagi  dengan  orang  lain. 
Jika  seorang  anak  tidak  mendapatkan  kesempatan  untuk  berinteraksi  dengan 
teman,  maka  akan  mengalami  hambatan  dalam  perkembangannya  termasuk 
kemandiriannya.  Hasil  studi  pendahuluan  diketahui  bahwa  13  dari  40  anak 
prasekolah belum mencapai tingkat kemandirian yang baik sesuai dengan usianya. 
Tujuan  penelitian  ini  adalah  mengetahui  hubungan  interaksi  sosial  teman 
sebaya  dengan  tingkat  kemandirian  anak  usia  prasekolah  di  TK  ABA  Tanggul 
Kabupaten  Jember.  Penelitian  ini  merupakan  penelitian  cross  sectional  dengan 
sampel  83  anak.  Tekhnik    sampling  yang  digunakan  adalah  purposive sampling. 
Uji statistik penelitian ini adalah chi square dengan taraf signifikan 5%.  
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa anak dengan interaksi sosial teman 
sebaya yang baik sebanyak 46,5%, memiliki interaksi sosial teman sebaya cukup 
sebanyak 25,6% dan interaksi sosial teman sebaya kurang sebanyak 27,9%. Anak 
dengan tingkat kemandirian baik yaitu sebesar 53,5%, kurang mandiri 25,6% dan 
tidak  mandiri  20,9%.  Hasil  uji  statistik  menunjukkan  nilai  p  value  =  0,001  (α  = 
0,05),  artinya  ada  hubungan  antara  interaksi  sosial  teman  sebaya  dengan  tingkat 
kemandirian anak usia prasekolah di TK ABA Tanggul Kabupaten Jember. | en_US |