PERAN ANAK REMAJA PEREMPUAN DALAM KELUARGA SINGLE DAD (Daughter’s Role of Single Dad Family)
Abstract
Ketika mendadak seorang suami harus menjadi single dad, sering kali dia tak siap
mengambil alih sekaligus peran sebagai ayah dan ibu bagi anak-anaknya. Mereka
juga tak terbiasa menangani tugas-tugas dalam rumah tangga karena tugas itu
umumnya dipegang oleh perempuan. Pada kondisi seperti ini, sebagian dari mereka
cenderung mengambil jalan "pintas", yaitu dengan menikah lagi. Namun pada lokasi
penelitian yang berada di Jakarta tepatnya di lingkungan Perumahan Jalan Kubur
Islam RT 05/01 Kelurahan Grogol Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan ini
terdapat beberapa keluarga single dad ini masih bertahan dengan statusnya sebagai
Single Dad. Dimana dalam urusan pekerjaan rumah tangga, mereka cenderung
menyuruh anak perempuannya yang sudah remaja untuk menyerahkan tugas tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik teknik snow ball dengan lima
orang informan dimana satu orang berperan sebagai informan kunci sedangkan yang
lainnya sebagai informan lanjutan. Seorang anak remaja perempuan sebagai anak
tertua dalam sebuah keluarga yang mempunyai hanya mempunyai ayah sebagai orang
tuanya melakukan beberapa peran yang dibagi dalam 2 peran antara lain:
1. Peran Formal
a. Pengurus Pekerjaan Rumah Tangga. Dimana peran yang dilakukan adalah sebagai
berikut mengurus pekerjaan rumah tangga berupa mencuci, memasak, berbelanja,
membersihkan dan merapikan rumah, serta membayar beberapa iuran atau
tagihan bulanan seperti membayar tagihan listrik, telepon atau air PAM.
b. Pengawas terhadap adik-adiknya. Konflik sering terjadi disini, dimana disebabkan
otoriter seorang kakak perempuan yang dipercayakan oleh ayahnya untuk
mengawasi keadaan dan kegiatan adik-adiknya selama dirumah.
2. Peran Informal
a. Peran sebagai koordinator keluarga. Dengan adanya peran koordinator dari
informan ini diharapkan sebagai jalan untuk mendekatkan keakraban antar
anggota keluarga yang selama ini masih renggang serta diharapkan terjalin
komunikasi yang selama ini masih kurang dihadirkan dalam keluarga.
b. Peran sebagai penghibur. Peran Penghibur yang dimainkan oleh remaja
perempuan disini adalah peran yang berusaha menghibur salah satu anggota
keluarga yang sedang mengalami permasalahan atau ia sebagai tempat curhat.
c. Sebagai penghubung keluarga. Peran yang dimainkan oleh remaja perempuan dari
keluarga singel dad ini adalah peran untuk menjalin kembali komunikasi yang
ditinggalkan oleh mendiang ibunya, baik itu komunikasi dalam hubungannnya
dengan kerabat keluarga dekat atau jauh, serta komunikasi dengan teman-teman
kerja atau organisasi yang pernah diikuti oleh ibunya.