Desain CD Pembelajaran Interaktif dengan Animasi Kartun pada Materi Pecahan Kelas V Sekolah Dasar
Abstract
CD Pembelajaran Interaktif merupakan salah satu jenis dari pengaplikasian
komputer dalam pembelajaran yang dikemas dalam bentuk CD. Media ini
dirancang khusus dengan menggunakan bermacam-macam software yang
dipadukan dengan bentuk-bentuk media visual seperti video. Penggunaan CD
pembelajran interaktif dalam kegiatan pembelajaran kiranya dapat digunakan
sebagai salah satu solusi dalam memecahkan kesulitan mempelajari suatu materi.
Dalam penelitian ini materi yang akan disajikan adalah pecahan untuk kelas V.
Materi ini dipilih karena keluhan baik dari guru maupun siswa tentang kesulitan
dalam mengajarkan dan mempelajari pecahan.
Permasalahan yang hendak dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) mendesain
CD Pembelajaran Interaktif untuk materi pecahan kelas V, (2) menguji kelayakan
CD pembelajaran interaktif dengan meenggunakan angket yang berisi aspek dan
kriteria penilaian media pembelajaran interaktif.
Dalam mengembangkan CD interaktif, terdapat beberapa langkah atau
rancangan penelitian diantaranya adalah analisis kebutuhan, pemilihan topik,
penyusunan peta materi, penyusunan diagram alir media, pelaksanaan produksi,
evaluasi, revisi, pengemasan dan penggunaan. Penelitian ini menggunakan dua
metode untuk pengumpulan data yaitu metode dokumentasi dan metode angket.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan
persentase yaitu dengan cara menjumlahkan masing-masing item kemudian
membandingkan dengan jumlah maksimal sehingga diperoleh persentase.
Setelah dilaksanakan tahap-tahap dalam prosedur kerja pembuatan CD
pembelajaran interaktif, maka telah dihasilkan media pembelajaran berbasis
multimedia dengan judul CD Pembelajaran Interaktif Gemar Matematika. CD
interaktif yang dihasilkan mempunyai ukuran 6,7 Mb. CD pembelajaran interaktif
vii
yang dihasilkan merupakan tipe moduler, yaitu terdiri dari beberapa file
diantaranya loading.swf, pembuka.swf, menu utama.swf dan master.exe. Dari
hasil analisis uji kelayakan untuk aspek rekayasa perangkat lunak, aspek
tampilan, aspek desain pembelajaran dan aspek komunikasi visual didapatkan
persentase berturut-turut 80%, 79,46%, 80,68% dan 81,25%. Dengan demikian
masing-masing aspek berada dalam kualifikasi “baik” dan sudah layak digunakan
sebagai alternatif media pembelajaran.