PENGARUH TEKNIK RELAKSASI AUTOGENIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTAKULON KABUPATEN BONDOWOSO
Abstract
Kehamilan  adalah  proses  perkembangan  janin  dalam  kandungan  yang 
melibatkan  perubahan  fisik  maupun  emosional  dari  ibu  hamil  serta  perubahan 
sosial  dalam  keluarga.  Perubahan  psikologi  yang  terjadi  pada  ibu  primigravida 
akan  memberikan  pengaruh  yang  lebih  besar  dibanding  ibu  multigravida,  karena 
pada  ibu  primigravida  perubahan-perubahan  tersebut  baru  pertama  kali  dialami. 
Kehamilan  ditinjau  dari  usianya  dibagi  dalam  tiga  bagian,  yaitu  kehamilan 
trimester pertama (0-12 minggu), kehamilan trimester kedua (12-28 minggu) dan 
kehamilan trimester ketiga (28-40 minggu). Trimester ketiga disebut juga sebagai 
masa krisis dalam kehamilan karena pada trimester ini terjadi sindrom persalinan 
(childbirth  syndrome)  pada  ibu  hamil.  Ibu  hamil  akan  merasa  cemas,  takut  akan 
kehidupan  dirinya,  bayinya,  kelainan  pada  bayinya,  persalinan,  nyeri  saat 
persalinan dan ibu hamil tidak akan pernah tahu kapan akan melahirkan. Ibu hamil 
yang mengalami kecemasan, maka akan mengalami peningkatan produksi hormon 
adrenalin atau epinefrin yang dapat meningkatkan curah jantung, apabila masalah 
ini tidak ditangani maka ibu hamil beresiko mengalami peningkatan tekanan darah 
atau  preeklamsi.  Kecemasan  yang  terjadi  di  trimester  ketiga  dapat  mempersulit 
proses persalinan karena kondisi cemas yang berlebihan dapat mengakibatkan otot 
tubuh menegang, terutama otot-otot  yang berada di jalan lahir ikut menjadi kaku 
dan keras, sehingga sulit mengembang dan dapat membahayakan jiwa ibu maupun 
janin. Penanganan pertama yang dapat diberikan pada ibu hamil yang mengalami 
kecemasan  saat  menjelang  persalinan  adalah  dengan  memberikan  terapi 
nonfarmakologi  seperti  teknik  relaksasi.  Teknik  relaksasi  merupakan  suatu 
tindakan  eksternal  yang  dapat  mempengaruhi  respon  internal  individu.  Teknik 
relaksasi  autogenik  adalah  salah  satu  teknik  relaksasi  yang  bersumber  dari  diri 
sendiri berupa kata-kata atau kalimat pendek ataupun pikiran yang bisa membuat 
pikiran  tentram.  Relaksasi  autogenik  dilakukan  dengan  membayangkan  diri 
sendiri berada dalam keadaan damai dan tenang, berfokus pada pengaturan nafas 
dan detakan jantung. Ibu primigravida yang mengalami cemas akan timbul respon 
fisiologis berupa peningkatan denyut jantung, sehingga dapat meningkatkan curah 
jantung  yang  dapat  menyebabkan  preeklamsi.  Respon  tersebut  dapat  dikurangi 
dengan  ibu  hamil  melakukan  teknik  relaksasi  autogenik  yang  akan  menciptakan 
respon relaksasi dari latihan nafas dalam dan latihan konsentrasi. Respon relaksasi 
tersebut  akan  merangsang  peningkatan  kerja  saraf  parasimpatis  yang  akan 
menghambat  kerja  dari  saraf  simpatis,  sehingga  hormon  penyebab  cemas  dapat 
berkurang.  Tujuan  utama  relaksasi  autogenik  adalah  membawa  pikiran  ke  dalam 
kondisi mental yang optimal. 
Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  tingkat  kecemasan  sebelum  teknik 
relaksasi  autogenik  semua  responden  (100%)  mengalami  cemas  dengan  kategori 
cemas ringan 10 orang (71,4%) dan sisanya adalah cemas sedang. Setelah teknik 
relaksasi autogenik, 10 orang (71,4%) mengalami cemas ringan dan sisanya tidak 
mengalami  cemas.  Berdasarkan  pengolahan  data  melalui  SPSS  16  didapatkan 
bahwa  p-value  (0,01)  <  α  (0,05)  yang  berarti  Ho  ditolak.  Berdasarkan  data 
tersebut diketahui bahwa terdapat pengaruh yang bermakna antara teknik relaksasi 
autogenik  terdapat  tingkat  kecemasan  pada  ibu  primigravida  trimester  III  di 
Wilayah  Kerja  Puskesmas  Kotakulon  Kabupaten  Bondowoso.  Saran  penelitian 
adalah penerapan teknik relaksasi autogenik pada ibu hamil. (p = 0,01, 95% CI).
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1674]
