PERBEDAAN KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) DARAH TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) JANTAN SETELAH DIPAPAR STRESOR RASA SAKIT RENJATAN LISTRIK
Abstract
Stres merupakan masalah yang banyak diderita dan dijumpai pada
masyarakat modern. Stres bisa terjadi karena kegagalan dalam mencapai banyak
hal diantaranya permasalahan dalam pemenuhan kesejahteraan hidup, ekonomi,
kesehatan dan pendidikan. Stres dapat mempengaruhi kondisi kesehatan
seseorang, yakni apabila stres melampaui kapasitas seseorang stres dapat
menyebabkan gangguan kesehatan. Stres memicu peningkatan kadar kolesterol
yang merupakan salah satu tanda gangguan metabolisme lemak dalam tubuh.
Peningkatan kadar kolesterol terutama LDL merupakan faktor resiko penyakit
jantung koroner. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan
kadar LDL dalam darah pada tikus wistar jantan setelah dipapar stresor rasa sakit
berupa renjatan listrik dengan tikus wistar jantan yang tanpa diberi paparan.
Dalam hal ini yang diteliti adalah Low Density Lipoprotein (LDL).
Penelitian ini merupakan penelitian jenis eksperimental laboratories
dengan rancangan penelitian berupa the post only kontrol group design. Penelitian
dilakukan pada bulan Juni 2011 di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi
Fakultas MIPA Universitas Jember. Sampel yang dipakai adalah tikus wistar
jantan yang terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok kontrol (K), kelompok dan
perlakuan (P). Masing-masing kelompok terdiri dari 7 sampel tikus. Kelompok
kontrol (K) adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan. Kelompok P yaitu
kelompok yang diberi stresor renjatan listrik selama 14 hari. Setelah 14 hari
masing-masing sampel kelompok kontrol dan perlakuan dilakukan pengambilan
darah secara intrakardial. Kemudian dilakukan perhitungan nilai Low Density
Lipoprotein (LDL) menggunakan rumus Friedwald.
vii
Kemudian hasil pengamatan dilakukan uji analisis statistik, terlebih dahulu
dilakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, serta uji homogenitas Levene test.
vii
Setelah itu kemudian dilanjutkan uji statistik parametrik T test. Hasil
menunjukkan bahwa rata-rata nilai LDL kelompok perlakuan (198.7143 mg/dl)
lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelompok kontrol (105.8571 mg/dl) dan hasil
dari T test (0.000) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kadar LDL
yang signifikan antara kelompok kontrol dan perlakuan.
Berdasarkan hasil tersebut maka terbukti bahwa kadar LDL kelompok
yang dipapar stresor rasa sakit renjatan listrik lebih tinggi daripada kelompok
yang tidak diberi perlakuan. Kesimpulan yang didapat adalah terdapat perbedaan
kadar LDL saat kondisi stres. Yakni Kadar LDL lebih tinggi dalam keadaan stres.
Perbedaan tersebut karena pada kelompok perlakuan sampel penelitian mengalami
stres.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2086]