KEKUATAN IMPAK TULANG MANDIBULA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI DIET TAMBAHAN IKAN TERI (Stolephorus sp.)
Abstract
Mandibula merupakan salah satu tulang yang sering mengalami fraktur.
Trauma atau fraktur terjadi akibat beban benturan yang mengenainya. Tulang
mempunyai kemampuan toleransi beban benturan dengan mengabsorbsi energi
sebelum terjadi fraktur yang disebut kekuatan impak. Kekuatan impak dipengaruhi
oleh kualitas (struktur/matriks tulang dan mikroarsitektur tulang) dan kuantitas tulang
(kepadatan tulang). Usaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tulang dapat
dilakukan dengan memberikan asupan nutrisi dan mineral yang cukup. Salah satu
sumber mineral dan nutrisi yang dibutuhkan tulang bisa didapatkan dari ikan teri.
Ikan teri mengandung kalsium, protein dan fosfor yang tinggi. Kalsium dalam ikan
teri berperan penting pada kekuatan tulang. Protein berperan dalam pembentukan
kolagen. Fosfor berperan dalam menjaga massa tulang dan bekerjasama dengan
kalsium. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pemberian diet
tambahan ikan teri terhadap kekuatan impak tulang mandibula tikus wistar jantan.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris invivo dengan rancangan
post test only control group design. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biomedik
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember Dan Laboratorium Material dan
Metalurgi Fakultas Teknik ITS Surabaya pada bulan juli-agustus 2011. Sampel yang
digunakan sebanyak 20 ekor tikus wistar jantan, berat 100-300 gr, dibagi 2 kelompok
yaitu kontrol dan perlakuan. Kelompok kontrol diberi pakan standar dan aquades,
vii
sedangkan kelompok perlakuan diberi diet tambahan ikan teri sebanyak 0,0062 gr x
BB tikus per hari, secara sondase lambung selama 40 hari. Setelah itu, dilakukan
dekaputasi dan tulang mandibula tikus diambil. Tulang mandibula diambil pada
bagian korpus kiri dengan memotongnya menggunakan carborundum, pada 2 mm
sebelah distal foramen mentale dengan ukuran 10x10x3 mm. Selanjutnya diukur
kekuatan impaknya dengan impact tester. Data dianalisa secara statistik
menggunakan uji Independent T dengan nilai signifikansi p<0,05.
Hasil penelitian menunjukkan, kekuatan impak tulang mandibula kelompok
perlakuan lebih besar daripada kontrol (p<0,05). Hal ini berarti, kekuatan impak
tulang mandibula kelompok tikus yang diberi diet tambahan ikan teri secara
signifikan lebih besar dibanding kelompok kontrol.
Pemberian diet tambahan ikan teri dapat meningkatkan kekuatan impak tulang
mandibula tikus wistar jantan. Peningkatan kekuatan impak diduga disebabkan oleh
kandungan yang terdapat dalam ikan teri, antara lain kalsium, fosfor dan protein.
Kalsium dan fosfor yang diabsorpsi di usus halus, kemudian memasuki aliran darah
dan ditimbun di tulang sehingga diduga mampu menyempurnakan pembentukan
matriks anorganik tulang. Protein ikan teri dicerna dalam lambung dan usus
menghasilkan asam-asam amino yang kemudian diabsorbsi dan masuk ke dalam sel
pembentuk tulang (osteoblas). Di dalam osteoblas asam-asam amino disekresi
kembali menjadi kolagen yang diduga mampu menyempurnakan pembentukan
kolagen tulang. Ikan teri banyak mengandung asam amino glisin yang merupakan
salah satu asam amino utama penyusun kolagen sehingga hal tersebut menyebabkan
tulang mandibula kelompok perlakuan mempunyai kualitas (turn over, geometri,
ukuran) dan kuantitas (Bone Mineral Density) yang baik sehingga dapat
mempengaruhi kekuatan impaknya. Penambahan diet dengan ikan teri kemungkinan
bisa diaplikasikan pada manusia tetapi perlu dilakukan inovasi baru dalam
pengolahan ikan teri agar menjadi lebih menarik, supaya bisa dikonsumsi semua
kalangan. Ikan teri kemungkinan bisa digunakan sebagai sumber nutrisi alternatif
viii
yang baik untuk pertumbuhan tulang bagi anak dan kemungkinan bisa meminimalkan
terjadinya fraktur pada orang dewasa.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]