PEMBERIAN PROBIOTIK TERHADAP JUMLAH SEL MAKROFAG GINGIVA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI LIPOPOLISAKARIDA E. COLI
Abstract
Penyakit periodontal banyak diderita oleh manusia hampir di seluruh dunia dan
mencapai 50% dari jumlah populasi dewasa. Penyakit periodontal merupakan
penyakit kronis yang diawali dengan gingivitis, penyebaran penyakit ke arah jaringan
dibawahnya, menyebabkan resorbsi jaringan, hilangnya tulang alveolar dan
terbentuknya poket. Etiologi penyakit ini disebabkan oleh bakteri plak, pada bakteri
gram negatif lipopolisakarida merupakan komponen mayor yang ikut berperan dalam
patogenesis penyakit periodontal karena mampu menimbulkan stimulasi pada sel-sel
imun.
Kondisi keradangan yang lebih lanjut akan memicu terjadinya aktivasi dan
akumulasi sel makrofag ke jaringan yang diperantari oleh mediator-mediator
keradangan. Untuk mengurangi akibat buruk keradangan, maka diperlukan nutrien
yang bisa menekan produksi mediator keradangan.
Bakteri asam laktat dikenal memiliki peranan penting dalam kehidupan
manusia, peranan bakteri asam laktat sebagai bakteri probiotik bisa dimanfaatkan
untuk pengobatan dan pencegahan dari penyakit rongga mulut, termasuk penyakit
periodontal. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pemberian probiotik terhadap jumlah makrofag pada tikus wistar setelah diinduksi
lipopolisakarida E. coli.
Penelitian ini adalah eksperimental laboratoris yang dilakukan di Laboratorium
Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember pada bulan Juni-September
2011. Kondisi periodontitis didapatkan dengan menyuntikan lipopolisakarida E. coli
pada sulkus gingiva gigi insisif pertazma kanan rahang bawah bagian labial selama 5
hari. Penelitian dilakukan pada 4 kelompok meliputi: kelompok I kontrol yang tidak
viii
diinduksi apapun, kelompok II induksi LPS selama 5 hari, kelompok III induksi LPS
dan probiotik secara bersamaan selama 5 hari, serta kelompok IV induksi LPS selama
5 hari dilanjutkan probiotik 5 hari berikutnya. Jumlah sampel masing-masing
kelompok 8 ekor, data yang diperoleh dianalisis menggunakan one way ANOVA dan
dilanjutkan dengan uji Tukey HSD.
Hasil penelitian menunjukkan rerata jumlah sel makrofag tertinggi terdapat
pada kelompok IV sebesar 2,71 sel dan terendah adalah kelompok I sebesar 1,42 sel,
sedangkan kelompok II serta III masing-masing sebesar 1,88 sel dan 2,04 sel. Hal ini
menunjukkan bahwa pemberian probiotik dapat meningkatkan jumlah sel makrofag
tikus wistar jantan yang mengalami penyakit periodontal, begitu juga hasil analisis
one way ANOVA menunjukkan hal yang sama. Akan tetapi hasil uji tukey HSD yang
menunjukkan perbedaan (p<0,05) hanya pada kelompok I terhadap kelompok IV dan
sebaliknya. Hal ini disebabkan jumlah bakteri yang meningkat ketika diinduksi LPS
selama 5 hari secara langsung akan meningkatkan invasi sel makrofag, ditambah
dengan pemberian probiotik L. casei 5 hari berikutnya maka akan merangsang
pembentukan sel makrofag yang lebih banyak, meskipun secara statistik tidak semua
kelompok mempunyai perbedaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa
pemberian probiotik L. casei mempunyai pengaruh terhadap peningkatan jumlah sel
makrofag gingiva tikus wistar jantan yang sebelumnya diinduksi lipopolisakarida E.
coli, pengaruh tersebut lebih efektif pada kelompok yang induksi LPS selama 5 hari
dan dilanjutkan L. casei 5 hari berikutnya.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]