PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRA OPERASI DI RUMAH SAKIT DAERAH dr. SOEBANDI JEMBER
Abstract
Pembedahan merupakan prosedur invasif yang dilakukan untuk
membuang bagian tertentu atau mengeluarkan benda asing yang ada di dalam
tubuh. Pembedahan memiliki tiga fase yaitu fase pra operasi, fase intra operasi
dan fase pasca operasi. Dari ketiga fase tersebut, fase pra operasi merupakan
landasan dari seluruh fase operasi. Kesuksesan dalam prosedur pembedahan
secara keseluruhan bergantung pada fase pra operasi. Masalah utama pasien yang
dapat muncul pada fase pra operasi adalah kecemasan. Kecemasan pra operasi
merupakan suatu bentuk respon antisipasi terhadap suatu pengalaman yang dapat
dianggap pasien sebagai suatu ancaman. Penyebab ketakutan dan kecemasan pada
pasien dalam menghadapi operasi antara lain adalah takut akan ketidaktahuan,
kematian, tentang anastesia, kemungkinan kehilangan pekerjaan, ancaman
terhadap peran dalam hidup, integritas tubuh, finansial, takut akan nyeri dan
deformitas. Kecemasan pra operasi merupakan masalah utama yang menjadi
fokus intervensi keperawatan untuk diatasi.
Perawat sebagai bagian tim integral dari prosedur operasi memiliki peran
dalam mengatasi masalah kecemasan pasien pra operasi. Penanganan kecemasan
pra operasi yang dapat dilakukan dengan terapi komplementer Aromaterapi.Aromaterapi merupakan metode untuk menyembuhkan penyakit dengan
menggunakan wewangian yang berasal dari tumbuhan yang berbau harum.
Minyak lavender memiliki kandungan kimia yaitu linalyl acetate dan linalool.
Molekul-molekul tersebut memiliki efek sedatif dan anti depresan yang dapat
mempengaruhi perasaan dan emosi seseorang. Selain itu minyak esensial lavender
memiliki sifat yang menyejukkan, menentramkan, menyeimbangkan,
mengendurkan dan menyegarkan.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan tingkat kecemasan
responden setelah dilakukan aromaterapi lavender. Responden dengan kecemasan
sedang sebelum diberikan aromaterapi berjumlah 14 responden kemudian
diberikan aromaterapi lavender berkurang jumlahnya mejadi 2 responden.
Sedangkan responden dengan kecemasan ringan sebelum diberikan aromaterapi
lavender berjumlah 17 berkurang menjadi 14 responden. Dan terjadi peningkatan
yang signifikan pada pasien yang tidak mengalami kecemasan dari tidak ada
responden yang tidak mengalami kecemasan menjadi 15 responden. Berdasarkan
hasil uji wilcoxon sign rank test, diperoleh hasil bahwa p-value=0,000 < α (0,05).
Dengan demikian hasil penelitian menyimpulkan bahwa adanya pengaruh yang
signifikan antara pemberian aroamterapi lavender terhadap tingkat kecemasan
pada pasien pra operasi (p-value: 0,000, 95% CI).
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]