ENERAPAN PRINSIP KERJASAMA DALAM PENGGUNAAN BAHASA SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS JEMBER
Abstract
Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia yang dapat digunakan untuk
saling berhubungan, baik di rumah, pasar, sekolah, maupun di mana saja manusia
itu berada. Salah satu alat utama komunikasi adalah bahasa.
Semakin berkembangnya jaman, semakin berkembang pula alat-alat penyalur
komunikasi.
Salah
satunya
adalah
Short
Message data, peneliti menggunakan metode simak. Sebagai teknik dasar adalah teknik
sadap. Selain itu, peneliti juga menggunakan beberapa teknik lanjutan, antara lain
teknik lanjutan I teknik simak libat cakap, lanjutan II teknik simak bebas libat
cakap, dan teknik lanjutan III teknik catat. Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian adalah metode analisis wacana dan sebagai metode penyajian data
adalah metode penyajian informal.
Berdasarkan hasil pembahasan, mahasiswa FS-UJ pematuhan PKS oleh
mahasiswa FS-UJ dalam PB VT SMS memiliki tujuan untuk memberi informasi
sejelas mungkin, benar, relevan, dan tidak ambigu. Pematuhan tersebut cenderung
dilakukan mahasiswa FS-UJ dengan menggunakan tindak tutur langsung literal
dan bentuk tindakan tutur tindak lokusi. Dalam pematuhan PKS ditemukan pula
adanya implikatur dan pembatas pematuhan maksim.
Pelanggaran PKS yang dilakukan oleh mahasiswa FS-UJ dilakukan karena
adanya tujuan-tujuan tertentu, antara lain mempersopan tuturan, memunculkan
implikatur percakapan, menginginkan efek perlokusi, menghindari kesalahpahaman,
memperjelas informasi, memunculkan efek lucu, dan mengkaburkan
informasi.
Faktor terjadinya pematuhan dan pelanggaran PKS dalam SMS adalah
penting tidaknya topik percakapan dan status hubungan peserta komunikasi.
Pematuhan PKS cenderung dilakukan jika PT dan LT menganggap bahwa topik
yang dibicarakan penting dan sebaliknya. Begitu pula dengan faktor status
hubungan, semakin dekat hubungan peserta komunikasi, semakin rentan terjadi
pelanggaran PKS dan sebaliknya.
Service
(SMS).
Dalam
SMS,
seseorang
(khusunya mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Jember) cenderung
menggunakan tuturan yang singkat, namun terkadang juga berlebihan melebihi
satu karakter SMS (lebih dari 160 karakter). Hal itu terjadi karena mahasiswa
memiliki tujuan-tujuan tertentu dalam singkatnya atau berlebih-lebihnya SMS
yang disampaikan. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui lebih jauh bagimana
tujuan-tujuan tersebut dari kacamata pragmatik, lebih khusus menurut teori
prinsip kerjasama.
Tujuan utama peneliti melakukan penelitian ini guna mengetahui pematuhan
dan tujuan pematuhan prinsip kerjasama (PKS) dalam penggunaan bahasa (PB)
verbal tertulis (VT) SMS, pelanggaran dan tujuan pelanggaran PKS dalam PB VT
SMS, pematuhan dan pelanggaran yang terjadi dalam satu dialog SMS serta
tujuan pematuhan dan pelanggaran PKS tersebut, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pematuhan
dan
pelanggaran
PKS
dalam
PB
VT
SMS.
Dalam penelitian ini, populasi yang didapat sebanyak 30 dialog SMS dan
dipilih 28 SMS sebagai sampelnya. Informan dalam penelitan ini adalah 46
mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Jember (FS-UJ). Beberapa mahasiswa FSUJ
tersebut menjadi informan dalam beberapa dialog SMS. Untuk menyediakan