KAJIAN HUMANIORA NOVEL MAIMUNAH CINTA SANG PERAWAN KARYA VANNY CHRISMA W.
Abstract
Kajian Humaniora Novel Maimunah Cinta Sang Perawan Karya Vanny
Chrisma W.; Nurul Apriliani, 080110201027; 2013: 122 halaman; Jurusan Sastra
Indonesia Fakultas Sastra Universitas Jember.
Maimunah Cinta Sang Perawan adalah novel yang menceritakan tentang
perjodohan seorang wanita agamis dengan seorang Ustadz. Dalam penganalisisan
novel Maimunah Cinta Sang Perawan karya Vanny Chrisma W. menggunakan
metode penelitian kualitatif dengan pendekatan struktural dan pragmatik. Pendekatan
struktural dapat mendeksripsikan hubungan antar unsur intrinsiknya sedangkan
pragmatik difokuskan pada kajian Humaniora.
Pendekatan struktural yang digunakan meliputi tema, penokohan dan
perwatakan, konflik, serta latar atau setting. Tema mayor novel Maimunah Cinta
Sang Perawan karya Vanny Chrisma W. adalah cinta yang tidak terbalas
menimbulkan penderitaan dan penyesalan. Tiga tema minornya yaitu seseorang akan
rela berkorban demi orang yang dicintai, seorang kakak ingin melihat adiknya
bahagia, dan seorang ibu rela mengorbankan harga dirinya demi kesembuhan
anaknya. Tokoh utama dalam novel Maimunah Cinta Sang Perawan adalah
Maimunah sedangkan tokoh bawahannya yaitu Ustadz Yusuf Kubay, Habibah,
Nyonya Hamidah, Syamsuri, Savitri, Zumar dan Raka.
Konflik antara manusia dengan manusia terjadi antara Maimunah dengan
Ustadz Yusuf Kubay, Maimunah dengan Habibah serta Maimunah dengan Zumar.
Konflik manusia dengan masyarakat terjadi pada Maimunah dengan masyarakat.
Konflik manusia dengan alam terjadi pada saat para jamaah mengikuti ceramah dan
udara sangat dingin hingga terasa sampai ke tulang. Konflik antara ide satu dengan
ide yang lain terjadi pada Maimunah yaitu saat dirinya memutuskan untuk
meninggalkan Ustad Yusuf Kubay dan Syamsuri serta pada saat ia menyadari bahwa
dirinya telah menyelingkuhi Ustad Yusuf Kubay secara halus, selain itu Ustad Yusuf
viii
mengalami konflik pada saat ia memberi izin kepada Maimunah. Konflik seseorang
dengan kata hatinya terjadi pada Maimunah.
Latar tempat dalam novel Maimunah Cinta Sang Perawan yaitu masjid AlAmin,
rumah kontrakan kecil, rumah Habibah, rumah sakit, rumah Ustad Yusuf
Kubay dan masjid Al-Falah. Latar lingkungan kehidupan menggambarkan kehidupan
masyarakat yang agamis. Latar sistem kehidupan yaitu sistem perjodohan yang
dilakukan oleh generasi Islam terdahulu. Latar alat meliputi buku agama, buku
harian, surat, dan kalung. Sedangkan latar waktu yaitu malam hari, pagi hari, pukul
enam sore, dan pagi hari pukul sembilan.
Kajian Humaniora novel Maimunah Cinta Sang Perawan mengungkapkan
tentang hubungan manusia dengan manusia lain di sekitarnya. Aspek humaniora
yang dominan dalam penganalisisan ini meliputi manusia dan cinta kasih, manusia
dan penderitaan, manusia dan tanggung jawab, serta manusia dan keadilan.
Manusia dan cinta kasih meliputi kasih sayang, kemesraan, dan pemujaan.
Maimunah merasakan kasih sayang dari Habibah dan Raka. Maimunah merasakan
kemesraan dari Ustadz Yusuf Kubay, selain itu pemujaan juga dilakukan oleh
Maimunah dan Ustadz Yusuf Kubay. Manusia dan penderitaan meliputi siksaan dan
rasa sakit. Maimunah mengalami siksaan dari Habibah, Zumar, Ustadz Yusuf Kubay,
dan Syamsuri. Maimunah juga mengalami rasa sakit dari Habibah, Nyonya Farzah,
dan Savitri. Ustad Yusuf Kubay mengalami rasa sakit hati akibat Maimunah tidak
dapat mencintai dirinya sedangkan Syamsuri mengalami rasa sakit akibat kecelakaan
yang membuat dirinya kritis dan belum sadarkan diri selama beberapa hari. Manusia
dan tanggung jawab meliputi pengabdian, kesadaran dan pembalasan. Pengabdian
dialami oleh Habibah dan Maimunah, kesadaran dialami oleh Ustadz Yusuf Kubay,
Zumar, dan Maimunah. Pengorbanan dialami oleh Maimunah dan Ustadz Yusuf
Kubay. Manusia dan keadilan meliputi kejujuran, kecurangan, pemulihan nama baik
dan pembalasan. Kejujuran dialami oleh Maimunah, Habibah, Nenek, Raka, dan
Ustadz Yusuf Kubay. Kecurangan dilakukan oleh Maimunah dan Ustadz Yusuf
ix
Kuba
y
.
P
e
mul
ihan
na
ma
ba
ik
diala
mi
o
leh
Ma
i
munah.
P
e
mbala
sa
n
dil
a
kuka
n
oleh
Usta
d
Yusuf
Kuba
y
d
a
n
Ma
im
una
h