PEMANFAATAN DAUN BAMBU (Gigantochloa hasskarliana (Kurz) Backer ex Heyne) UNTUK PENGOLAHAN EMAS DALAM BENTUK SENYAWA SECARA AMALGAMASI
Abstract
Amalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan
membentuk amalgam (Au–Hg). Salah satu pengembangan proses amalgamasi adalah
dengan penambahan sejumlah daun bambu ke dalam proses amalgamasi sebagai
bahan aditif. Penambahan daun bambu ini diharapkan mampu memperbaiki
efektivitas ekstraksi emas. Tujuan penelitian untuk mengetahui : (1) efek penambahan
daun bambu terhadap hasil amalgamasi emas dari batuan; (2) variasi waktu terhadap
amalgamasi emas; dan (3) perbedaan kadar emas yang diperoleh menggunakan
metode amalgamasi secara langsung dan tidak langsung.
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap percobaan secara berkesinambungan.
Tahap pertama dibuat kurva kalibrasi emas dari larutan standar emas. Tahap kedua
dilakukan analisis kadar emas meliputi kadar emas dalam batuan, amalgamasi dengan
penambahan daun bambu, amalgamasi tanpa penambahan daun bambu, amalgamasi
menggunakan variasi waktu, amalgamasi langsung dan amalgamasi tidak langsung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan daun bambu dapat
mempengaruhi hasil amalgamasi emas dari batuan. Kadar logam emas (Au) secara
amalgamasi tanpa daun bambu diperoleh sebesar 0,09 ppm, sedangkan amalgamasi
pakai daun bambu memiliki kadar tertinggi sebesar 0,28 ppm. Kadar emas optimum
sebesar 0,28 ppm artinya kadar yang diserap daun bambu sebesar 0,28 gram/ton.
Variasi waktu dapat mempengaruhi hasil amalgamasi emas. Hal ini terlihat pada
waktu amalgamasi variasi waktu 48 Jam. Waktu amalgamasi 48 jam memiliki kadar
emas yang paling optimum bila dibandingkan dengan kadar emas waktu amalgamasi
24 jam dan 72 jam. Perbandingan kadar emas (Au) dalam batuan antara metode amalgamasi langsung dengan metode amalgamasi tidak langsung diperoleh nilai t
eks
lebih besar dibanding t
tabel
(t
= 2,78) dengan selang kepercayaan 95 % dan derajat
kebebasan sebesar 4. Kondisi demikian berarti H
tabel
viii
0
ditolak dan H
diterima artinya ada
perbedaan yang signifikan antara kedua metode dalam menentukan kadar emas (Au)
dalam batuan baik menggunakan metode amalgamasi langsung maupun amalgamasi
tidak langsung. Perbedaan ini disebabkan oleh lamanya interaksi antara emas dan
raksa pada proses amalgamasi langsung, sedangkan amalgamasi tidak langsung
membutuhkan waktu yang tidak lama untuk berinteraksi antara emas dan raksa