• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PEMANFAATAN DAUN BAMBU (Gigantochloa hasskarliana (Kurz) Backer ex Heyne) UNTUK PENGOLAHAN EMAS DALAM BENTUK SENYAWA SECARA AMALGAMASI

    Thumbnail
    View/Open
    rizqapuspi_1.pdf (408.5Kb)
    Date
    2014-01-16
    Author
    Rizqa Puspitarini
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Amalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan membentuk amalgam (Au–Hg). Salah satu pengembangan proses amalgamasi adalah dengan penambahan sejumlah daun bambu ke dalam proses amalgamasi sebagai bahan aditif. Penambahan daun bambu ini diharapkan mampu memperbaiki efektivitas ekstraksi emas. Tujuan penelitian untuk mengetahui : (1) efek penambahan daun bambu terhadap hasil amalgamasi emas dari batuan; (2) variasi waktu terhadap amalgamasi emas; dan (3) perbedaan kadar emas yang diperoleh menggunakan metode amalgamasi secara langsung dan tidak langsung. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap percobaan secara berkesinambungan. Tahap pertama dibuat kurva kalibrasi emas dari larutan standar emas. Tahap kedua dilakukan analisis kadar emas meliputi kadar emas dalam batuan, amalgamasi dengan penambahan daun bambu, amalgamasi tanpa penambahan daun bambu, amalgamasi menggunakan variasi waktu, amalgamasi langsung dan amalgamasi tidak langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan daun bambu dapat mempengaruhi hasil amalgamasi emas dari batuan. Kadar logam emas (Au) secara amalgamasi tanpa daun bambu diperoleh sebesar 0,09 ppm, sedangkan amalgamasi pakai daun bambu memiliki kadar tertinggi sebesar 0,28 ppm. Kadar emas optimum sebesar 0,28 ppm artinya kadar yang diserap daun bambu sebesar 0,28 gram/ton. Variasi waktu dapat mempengaruhi hasil amalgamasi emas. Hal ini terlihat pada waktu amalgamasi variasi waktu 48 Jam. Waktu amalgamasi 48 jam memiliki kadar emas yang paling optimum bila dibandingkan dengan kadar emas waktu amalgamasi 24 jam dan 72 jam. Perbandingan kadar emas (Au) dalam batuan antara metode amalgamasi langsung dengan metode amalgamasi tidak langsung diperoleh nilai t eks lebih besar dibanding t tabel (t = 2,78) dengan selang kepercayaan 95 % dan derajat kebebasan sebesar 4. Kondisi demikian berarti H tabel viii 0 ditolak dan H diterima artinya ada perbedaan yang signifikan antara kedua metode dalam menentukan kadar emas (Au) dalam batuan baik menggunakan metode amalgamasi langsung maupun amalgamasi tidak langsung. Perbedaan ini disebabkan oleh lamanya interaksi antara emas dan raksa pada proses amalgamasi langsung, sedangkan amalgamasi tidak langsung membutuhkan waktu yang tidak lama untuk berinteraksi antara emas dan raksa
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15402
    Collections
    • UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences [3422]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository