| dc.description.abstract | Pembelajaran dengan model kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together)
bernuansa konstruktivisme yang bertujuan untuk siswa belajar dalam kelompok kecil secara heterogen di mana dalam kelompok tersebut diberikan sebuah permasalahan berupa LKS dan di dalam LKS tersebut siswa dapat mengonstruksikan idenya sendiri berdasarkan pengalaman yang telah dimilikinya mengungkapkan ide sendiri dengan bantuan LKS (Lembar Kerja Siswa) berdasarkan pengalaman yang telah dimiliki sehingga siswa lebih mudah untuk memahami materi tersebut. Hasil wawancara dengan guru SMP Negeri 2 Arjasa menunjukkan bahwa guru biasanya menggunakan metode ceramah. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together bernuansa konstruktivisme pada sub pokok bahasan Segitiga dan Segiempat di SMP Negeri 2 Arjasa di kelas VII B tahun ajaran 2011/2012; (2) mengetahui aktivitas siswa pada saat pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together bernuansa konstruktivisme pada sub pokok bahasan Segitiga dan Segiempat di SMP Negeri 2 Arjasa di kelas VII B tahun ajaran 2011/2012 berlangsung; (3) mengetahui ketuntasan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together bernuansa konstruktivisme pada sub pokok bahasan Segitiga dan Segiempat di SMP Negeri 2 Arjasa di kelas VII B tahun ajaran 2011/2012 berlangsung.
Pembelajaran pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 10 Mei 2012 di SMP Negeri 2 Arjasa. Subjek di dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B. Pembelajaran dilaksanakan sebanyak dua siklus, pada siklus I dan II diadakan dua kali pembelajaran dan di setiap akhir pembelajaran diadakan kuis. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan metode kuis, metode wawancara, metode observasi/pengamatan, dan metode dokumentasi. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah: (1) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT bernuansa konstruktivisme sub pokok bahasan segitiga dan segiempat; (2) aktivitas belajar siswa; (3) aktivitas guru; (4) ketuntasan belajar.
Penerapan pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) bernuansa konstruktivisme pada sub pokok bahasan keliling dan luas segitiga bangun segitiga dan segiempat berjalan dengan lancar dari pembelajaran 1 sampai dengan 4. Pembelajaran ini berhasil meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa. Hal ini berdasarkan analisis ketuntasan hasil belajar pada siklus II sebesar 83,87% dan aktivitas siswa pada siklus II sebesar 73,12%.
Pada siklus I, dari analisis ketuntasan belajar, ada 17 siswa dari 31 siswa belum mencapai ketuntasan belajar sehingga persentase ketuntasan belajar mencapai 45,16%. Pada siklus II, persentase belajar meningkat menjadi 83,87% dan hanya 5 siswa dari 31 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Beberapa siswa yang tidak tuntas pada siklus I mampu meningkatkan prestasinya pada saat pemebelajaran siklus II sehingga mereka berdua akhirnya tuntas. Dari analisis ketuntasan belajar, pada siklus I secara klasikal kelas VII B belum mencapai ketuntasan belajar sedangkan pada siklus II telah mencapai ketuntasan belajar
Penerapan Pembelajaran Koopertif Tipe Numbered Head Together (NHT) bernuansa konstruktivisme ini efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat pada siklus I dengan ketuntasan secara klasikal sebesar 45,16%. Siswa yang tidak tuntas sebanyak 17 siswa, sehingga pada siklus I belum mencapai ketuntasan secara klasikal, sedangkan pada siklus II persentase ketuntasan secara klasikal meningkat menjadi 83,87% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa. | en_US |
