dc.description.abstract | Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berdasarkan
Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) dengan Setting
Cooperative Learning Materi Persegi Panjang dan Persegi Kelas VII; Emi
Yuliyanti, 070210191003; 2011; 89 halaman; Program Studi Pendidikan
Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tentu saja tidak terlepas dari
proses belajar mengajar sebagai kegiatan utama di sekolah. Dua faktor yang
cukup berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar yaitu pemilihan
metode/strategi pembelajaran yang sesuai untuk dapat mencapai tujuan
pembelajaran dan perangkat pembelajaran. Dalam penelitian ini peneliti mencoba
menggunakan pendekatan SAVI dan pembelajaran kooperatif agar dapat
difungsikan sebagai model pembelajaran untuk mengaktifkan siswa dan melatih
siswa untuk menghargai pendapat orang lain serta menggabungkan gerakan fisik
dengan aktivitas intelektual siswa dan penggunaan semua indra yang dapat
berpengaruh besar pada pembelajaran. Perangkat pembelajaran adalah
sekumpulan sumber belajar yang memungkinkan siswa dan guru dalam
melakukan kegiatan pembelajaran (Hobri, 2010:31). Penelitian ini merupakan
penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat
pembelajaran matematika yang sesuai dengan pendekatan SAVI dengan setting
Cooperative Learning pada materi persegi panjang dan persegi berupa RPP, LKS,
dan alat evaluasi (pretes dan postes) serta mengetahui kelayakan dan hasil uji coba
perangkat pembelajaran tersebut. Model pengembangan perangkat yang
digunakan beracuan pada model Thiagarajan dimulai dengan menetapkan
kebutuhan pembelajaran, yaitu telaah karakteristik siswa, konsep yang akan
diajarkan, tugas belajar yang akan diberikan, dan tujuan pembelajaran. Proses
pengembangan dilanjutkan dengan merancang prototype (draf 1) perangkat
pembelajaran yang dimulai dengan merancang alat evaluasi dan memilih media
serta format pembelajaran. Proses pengembangan selanjutnya adalah validasi serta
uji coba perangkat pembelajaran. Berdasarkan hasil penilaian dan validasi,
perangkat pembelajaran direvisi dan hasilnya disebut draf 2 yang layak untuk
diujicobakan. Hasil uji coba digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki
kualitas perangkat pembelajaran dan hasilnya disebut draf 3 (produk). Dari hasil
validasi perangkat pembelajaran diperoleh koefisien validitas RPP, LKS, pretes,
dan postes berturut-turut adalah 0,94; 0,87; 0,82 dan 0,94. Perangkat tersebut
dikatakan valid atau layak karena skor atau koefisien validitasnya lebih dari 0,60
yang berarti koefisien validitas tinggi atau sangat tinggi. Persentase aktivitas guru
dalam mengelola pembelajaran pada pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga,
berturut-turut adalah 89,75%; 94,87%, dan 97,44%. Hal ini menunjukkan
perangkat pembelajaran tersebut telah memenuhi kriteria kepraktisan. Persentase
aktivitas siswa pada pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga, berturut-turut
adalah 87%; 93,7% dan 96,03%. Dari analisis angket yang telah diisi oleh 35
siswa diperoleh bahwa ≥80% siswa memberikan respon positif terhadap seluruh
aspek yang ditanyakan dalam angket. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa memberikan respon baik terhadap perangkat pembelajaran yang
dikembangkan. Dari analisis validitas butir soal pretes terdapat 2 butir soal yang
nilai validitasnya sedang dan 3 butir soal yang nilai validitasnya tinggi.
Sedangkan dari analisis validitas butir soal posttes terdapat 4 butir soal yang nilai
validitasnya tinggi dan 1 butir soal yang nilai validitasnya sangat tinggi. Berarti
secara keseluruhan alat evaluasi ini dikatakan valid. Dari hasil analisis reliabilitas
pretes diperoleh nilai r11 = 0,62 dan posttes diperoleh nilai r11 = 0,76 hal ini
berarti bahwa reliabilitas alat evaluasi berkategori tinggi. Dari analisis posttes juga
diperoleh bahwa 82,86% (29 siswa dari 35 siswa) siswa mencapai skor minimal
60. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran matematika berdasarkan
Pendekatan SAVI dengan Setting Cooperative Learning telah memenuhi kriteria
keefektifan perangkat pembelajaran. Berdasarkan kriteria-kriteria kualitas
perangkat pembelajaran yang telah terpenuhi, dihasilkan perangkat pembelajaran
matematika berdasarkan Pendekatan SAVI dengan Setting Cooperative Learning
Materi Persegi Panjang dan Persegi Kelas VII yang layak dan dapat digunakan
oleh guru tingkat SMP untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika. | en_US |