dc.description.abstract | Suhu tubuh merupakan salah satu tanda vital pasien yang perlu diperiksa.
Pemeriksaan dilakukan untuk memantau perkembangan pasien dan sebagai tindakan
pengawasan terhadap perubahan dan gangguan sistem tubuh. Selama ini, pemantauan
terhadap suhu tubuh pasien dilakukan dengan cara mengukur suhu tubuh pasien
menggunakan termometer sebanyak empat sampai lima kali setiap harinya. Dengan
metode pemantauan seperti ini, suhu tubuh pasien di luar waktu pemeriksaan rutin
tidak terpantau. Selain itu, metode ini akan menyita cukup banyak waktu jika jumlah
pasien cukup banyak.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah sistem pemantau suhu
tubuh yang dapat dipergunakan untuk memantau suhu tubuh beberapa pasien secara
bersamaan dan terus-menerus. Sistem dikatakan bekerja dengan baik jika dapat
memenuhi tiga parameter keberhasilan sistem, yaitu (1) sistem dapat menampilkan
hasil pembacaan sepuluh sensor suhu dengan benar, (2) Indikator berupa LED pada
tampilan (front panel) program menyala jika suhu terukur melebihi batas yang
ditetapkan, dan (3) Akurasi dan presisi hasil pembacaan oleh sistem cukup besar.
Akurasi ditentukan dengan pembanding berupa termometer digital.
Sebagai sensor suhu digunakan sebuah termistor jenis NTC dan sebuah
rangkaian tambahan yang tegangan keluarannya berubah mengikuti perubahan
hambatan termistor. Jumlah rangkaian sensor suhu yang digunakan sebanyak sepuluh
buah. Jangkauan pengukuran suhu berada pada rentang 35
vii
o
C sampai 41
C.
Pengendalian utama sistem dilakukan oleh Labjack UE9 yang bekerja berdasarkan
program yang dibuat dalam bahasa pemrograman LabVIEW 8.0.
o
Pengujian sistem diawali dengan integrasi seluruh bagian sistem. Kemudian,
sepuluh buah termistor dicelupkan pada air yang ditempatkan dalam sebuah
aquabath. Sebuah termometer digital dicelupkan pada kedalaman yang relatif sama
dengan sepuluh termistor sehingga suhu yang terukur oleh termometer digital dapat
digunakan sebagai suhu referensi bagi seluruh sensor suhu.
Setelah sistem berhasil dijalankan dengan benar, selanjutnya dilakukan
pengambilan data dengan cara menaikkan suhu air secara perlahan dari 35
C sampai
41
o
C dengan kenaikan sebesar 0,5
o
C. Besarnya pembacaan suhu oleh sistem
(sebagaimana tampak dalam front panel program) untuk setiap nilai suhu kemudian
dicatat dan pengukuran diulang sampai tiga kali. Data yang diperoleh selanjutnya
diolah untuk mendapatkan nilai akurasi dan presisi hasil pengukuran.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem dapat bekerja dengan baik. Tiga
parameter keberhasilan sistem berhasil dipenuhi. Semua indikator numerik pada
front panel program berhasil menampilkan hasil pembacaan sepuluh sensor suhu
dengan benar. Indikator LED juga menyala saat suhu terukur melebihi batas yang
diberikan (dalam penelitian sebesar 37
o
C) dan akurasi serta presisi hasil pengukuran
mencapai lebih dari 99 %. | en_US |