dc.description.abstract | Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tentu saja tidak terlepas dari proses
belajar mengajar sebagai kegiatan utama di sekolah. Dua faktor yang cukup berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar yaitu pemilihan model pembelajaran dan perangkat
pembelajaran. Dalam penelitian ini digunakan model pembelajaran PBI (Problem Based Instruction) agar dapat difungsikan sebagai model pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, keterampilan intelektual, dan merangsang berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan perangkat
pembelajaran matematika berbasis PBI. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui proses dan hasil pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis PBI sub pokok bahasan jajar genjang dan belah ketupat.
Model pengembangan yang digunakan beracuan pada model Thiagarajan dimulai dengan menetapkan kebutuhan pembelajaran, yaitu telaah karakteristik siswa, konsep yang akan diajarkan, tugas belajar yang akan diberikan, dan tujuan pembelajaran. Proses pengembangan dilanjutkan dengan merancang prototipe (draf 1) perangkat pembelajaran yang dimulai dengan merancang alat evaluasi dan memilih media serta format pembelajaran. Proses pengembangan selanjutnya adalah validasi serta uji coba perangkat pembelajaran yang dilaksanakan di kelas VIIA dan VIIB SMP Negeri 2 Jenggawah. Berdasarkan hasil penilaian dan validasi, perangkat pembelajaran direvisi dan hasilnya disebut draf 2 yang layak untuk diujicobakan. Hasil uji coba digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki kualitas perangkat pembelajaran dan hasilnya disebut draf 3 (produk). Dari hasil validasi perangkat pembelajaran diperoleh koefisien validitas RPP, Buku Siswa, LKS, dan alat evaluasi berturut-turut adalah 0,95; 0,96; 0,96 dan 0,97. Perangkat tersebut dikatakan valid karena koefisien validitasnya lebih dari 0,60. Secara umum proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas VIIA dan VIIB berjalan baik. Siswa-siswa di kelas VIIA dan VIIB cukup aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal itu tercermin pada hasil pengelolaan pembelajaran oleh guru dan aktivitas siswa. Persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pada pertemuan pertama di kelas VIIA
mencapai 88,89% dengan kategori baik dan pada pertemuan kedua mencapai mencapai 92,59% dengan kategori baik. Persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pada pertemuan pertama di kelas VIIB mencapai 85,19% dengan kategori baik dan pada pertemuan kedua mencapai mencapai 92,59% dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan perangkat pembelajaran tersebut telah memenuhi kriteria kepraktisan. Persentase aktivitas siswa di kelas VIIA pada pertemuan pertama mencapai 85,19% dengan kategori baik dan pada pertemuan kedua mencapai 90,74% dengan kategori baik. Persentase aktivitas siswa di kelas VIIB pada pertemuan pertama mencapai 83,33% dengan kategori baik dan pada pertemuan kedua mencapai 88,89% dengan kategori baik. Dari analisis angket yang telah diisi siswa di kelas VIIA dan VIIB diperoleh lebih dari 80% siswa memberikan respon positif terhadap seluruh aspek yang ditanyakan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memberikan respon baik terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Dari analisis tes juga diperoleh bahwa 87,09% siswa di kelas VIIA mencapai skor minimal (skor 60) dan 81,25% siswa di kelas VIIB mencapai skor minimal (skor 60). Hal ini
menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran matematika berbasis PBI telah memenuhi kriteria keefektifan perangkat pembelajaran. | en_US |