PENGARUH INSTRUMEN MONETER SYARIAH DAN NON SYARIAH TERHADAP TOTAL PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
Abstract
Perbankan syariah dalam beberapa tahun ini menjadi wacana dengan eksistensinya
yang semakin kondusif dan stabil. Salah satu tolak ukur peranan perbankan syariah
terhadap industri perbankan adalah kemampuannya dalam hal penyaluran dana atau
pembiayaan. Sebagaimana mestinya bahwa besarnya pembiayaan akan dipengaruhi
oleh adanya sumber dana oleh perbankan syariah. Dalam hal ini, penggunaan
instrumen moneter syariah merupakan alternatif bagi perbankan syariah untuk
memenuhi likuiditasnya demi kelangsungan usaha. Instrumen moneter yang
dipergunakan oleh perbankan secara umum antara lain SWBI/SBIS, PUAS, SBI, dan
PUAB. Tujuan penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh adanya instrumen
moneter syariah maupun non syariah dalam mempengaruhi total pembiayaan
perbankan syariah di Indonesia periode tahun 2004-2011. Penelitian ini dilakukan
dengan metode Dynamic Ordinary Least Square (DOLS) dan Vector Error
Correction Model (VECM). Dimana dalam rangkaian VECM terdapat dua analisis
yaitu Impulse Response Function (IRF) dan varians Decomposition (VD). Hasil
analisis menunjukkan bahwa adanya pengaruh instrumen SWBI/SBIS, PUAS, dan
PUAB terhadap total pembiayaan perbankan syariah, namun instrumen SBI belum
mampu mempengaruhi total pembiayaan perbankan syariah. Hal tersebut
membuktikan bahwa kebijakan oleh Bank Indonesia mengenai instrumen moneter
sangat mendukung kegiatan operasional perbankan syariah sehingga perbankan
syariah mampu memberi kontribusi yang bertambah dari tahun ke tahun terhadap
industri perbankan nasional meskipun proporsi perbankan syariah masih lebih kecil
dibandingkan dengan perbankan konvensional.