PELAKSANAAN PELATIHAN PEMBUATAN SOUVENIR BATOK KELAPA DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR BONDOWOSO TAHUN 2011 (Pelaksanaan Pelatihan menggunakan Model Pemberdayaan pemuda untuk warga belajar kejar paket c)
Abstract
Warga  Belajar  Kejar  Paket  C  yang  bersekolah  di  Sanggar  Kegiatan  Belajar 
Bondowoso,  mereka  rata-rata  belum  memiliki  kemampuan  atau  lifeskill  yang 
memadai, disini maksudnya keterampilan  yang dapat memberikan suatu  hasil dalam 
bentuk karya seni atau kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi, sehingga dapat laku 
di pasaran. 
Sanggar Kegiatan Belajar Bondowoso merupakan lembaga atau sanggar yang 
mempunyai  tugas  melakukan  pembuatan  percontohan  dan  pengendalian  mutu 
pelaksana program PLS, Pemuda dan Olah raga. Sebagai bentuk pengembangan dan 
pengkajian di bidang pendidikan luar sekolah dan pemuda, Sanggar Kegiatan Belajar 
Bondowoso  menyelenggarakan  program-program  pelatihan  yang  bertujuan  untuk 
meningkatkan  keterampilan,  pengetahuan,  dan  sikap  warga  belajar  di  bidang 
pekerjaan  atau  usaha  tertentu  sesuai  dengan  bakat,  minat,  perkembangan  fisik  dan 
jiwanya,  serta  potensi  lingkungannya  sehingga  mereka  memiliki  bekal  kemampuan 
untuk bekerja atau berusaha mandiri yang dapat dijadikan bekal untuk meningkatkan 
kualitas hidupnya. 
Daerah  yang  dijadikan  tempat  untuk  mengadakan  penelitian  disini  adalah 
UPTD  SKB  Bondowoso  terletak  di  Jalan  Letnan  Rantam  (Kompleks  Stadion  EJ 
Magenda)  Nomor  01  Bondowoso.  Teknik  pengumpulan  data  pada  penelitian  ini 
adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.  Permasalahan  dalam  penelitian  ini  adalah  sejauhmana  pelaksanaan  pelatihan 
pembuatan  souvenir  batok  kelapa  di  sanggar  kegiatan  belajar  bondowoso,  adakah 
factor pendukung pelaksanaan pelatihan pembuatan souvenir batok kelapa di sanggar 
kegiatan  belajar  bondowoso,  adakah  factor  penghambat  pelaksanaan  pelatihan 
pembuatan souvenir batok kelapa di sanggar kegiatan belajar bondowoso.  
Berdasarkan  hasil  analisis  kegiatan  observasi  didapatkan  bahwa  pelaksanaan 
pelatihan  pembuatn  souvenir  batok  kelapa  berjalan  kurang  maksimal  karena  tidak 
sesuai  dengan  jadwal  yang  telah  dbuat  oleh  penyelenggara,  tapi  ini  bukan  suata 
kendala  yang berarti karena dari hasil wawancara para peserta pelatihan  sangat puas 
dan senagng menerima pelatihan pembuatan souvenir batok kelapa, sehingga mereka 
dapat mengembangkan potensi diri mereka dalam bidang keterampilan dan seni.
