UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI DARI EKSTRAK ETANOL DAUN BOROKO (Celosia argentea L) DENGAN METODE DIFENILPIKRIL HIDRAZIL (DPPH)
Abstract
Banyaknya radikal bebas di sekitar kita sangat berbahaya bagi kesehatan.
Berbagai penyakit yang berkaitan dengan aktivitas antiradikal diantaranya: strok, asma,
berbagai penyakit radang usus, penyumbatan kronis pembuluh darah di jantung, kanker
dan menimbulkan penuaan dini. Keberadaan radikal bebas dapat dinetralisir oleh
senyawa antioksidan. Hal ini yang mendorong para peneliti untuk menemukan senyawa
antioksidan terutama dari bahan alam, misalnya: Celosia argentea (boroko).
Tanaman boroko secara tradisional digunakan untuk mengobati radang mata,
hipertensi, muntah darah, keputihan, disentri, obat cuci mata, dan infeksi saluran kemih.
Beberap penelitian telah dilakukan untuk melihat pengaruh ekstrak etanol daun boroko
sebagai antioksidan
Tujuan dari penelitian ini untuk melihat apakah dalam bentuk fraksi-fraksi ekstrak
etanol daun boroko masih mempunyai aktivitas antioksidan dan fraksi manakah yang
memberikan aktivitas antioksidan terbesar.
Ekstrak diperoleh dari serbuk daun boroko 500 g yang dimaserasi secara
bertingkat dengan n-heksana dan etanol. Ekstrak etanol yang dihasilkan sebanyak 31.253
g dan digunakan dalam pengujian. Kemudian ekstrak sebanyak 400 mg difraksinasi
menggunakan fase diam silika 60 F. Fase gerak yang digunakan adalah n-heksana : etil
asetat (3:1) dan etanol, menghasilkan fraksi I, II, III, dan IV (eluen n-heksana : etil asetat)
serta fraksi V (eluen etanol). Berat fraksi I adalah 19.90 mg, fraksi II = 9.21 mg, fraksi III
= 250.20 mg, fraksi IV = 20.00 mg, dan fraksi V = 834.40 mg.
Uji aktivitas ekstrak dan fraksi hasil pemisahannya dilakukan dengan metode
DPPH. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 80, 60, 40, 20, dan 10µg/ml.
sedangkan konsentrasi fraksi V yang diuji adalah 70, 60, 40, 30, dan 20 µg/ml. sebagai
pembanding digunakan control positif (kuersetin) dengan konsentrasi 1.0, 0.8, 0.6, 0.4,
dan 0.2 µg/ml. aktivitas antioksidan diukur berdasarkan peredaman warna ungu DPPH.
Parameter aktivitas antioksidan adalah nilai EC
yang diperoleh dari persamaan regresi
linier antara konsentrasi dengan persen peredaman.
viii
50
Berdasarkan hasil uji aktivitas antioksidan semua fraksi (I, II, III, IV, dan V)
menunjukkan bahwa fraksi V memiliki aktivitas antioksidan terbesar sehingga pengujian
dilanjutkan untuk menentukan nilai EC
50
. Nilai EC
ekstrak adalah 54.424 µg/ml,
sedangkan nilai EC
50
50
fraksi V adalah 38.490 µg/ml. pengujian dilanjutkan dengan uji Ttes
yang
menunjukkan
bahwa
terdapat
perbedaan
yang
signifikan
antara
nilai
EC
bahan
uji.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1483]