PENGARUH EKSTRAK BUAH JERUK (Citrus reticulata) TERHADAP AKTIVITAS TIROSINASE (EC 1.14.18.1)
Abstract
Tirosinase (EC 1.14.18.1) merupakan enzim utama dalam proses biosintesis
melanin yaitu pigmen yang berperan penting dalam menentukan warna kulit.
Tirosinase mengkatalisis oksidasi L-tirosin menjadi dopakrom dalam dua tahap
berbeda yaitu aktivitas kresolase dan aktivitas katekolase. Tahap pertama atau
aktivitas kresolase adalah hidroksilasi L-tirosin menjadi L-dopa dan tahap kedua
adalah aktivitas katekolase atau oksidasi L-dopa menjadi dopakuinon. Hambatan
terhadap aktivitas tirosinase akan menyebabkan melanin berkurang atau tidak
terbentuk sehingga bahan yang dapat menghambat aktivitas tirosinase dapat
digunakan sebagai pemutih kulit.
Vitamin C atau asam askorbat merupakan salah satu senyawa yang dapat
menghambat aktivitas tirosinase secara kompetitif melalui aktivitas antioksidan yang
akan mengurangi terbentuknya dopakuinon. Dalam rangka pengembangan
pemanfaatan bahan alam sebagai bahan pemutih kulit yang aman dan dengan efek
samping minimal, maka dilakukan pengujian pengaruh ekstrak buah jeruk (Citrus
reticulata) yang mengandung vitamin C sebesar
64,416 mg per 100 gram buah
terhadap aktivitas tirosinase.
Pengujian aktivitas ekstrak buah jeruk dilakukan secara in vitro dengan metode
spektrofotometrik. Kinetika dan pola pengaruh ekstrak buah jeruk ditentukan dengan
mengamati nilai absorbsi produk (dopakrom) yang dihasilkan dari reaksi tirosinase
dan substrat L-tirosin menggunakan spektrofotometer. Nilai absorbsi digunakan
untuk mendapatkan parameter kinetika aktivitas tirosinase yaitu Km dan V
. Dari
persamaan kurva Lineweaver-Burk aktivitas tirosinase terhadap berbagai konsentrasi
L-tirosin, diperoleh harga Km 0,315 mM dan Vmaks 0,027 µmol/menit. Dengan
vii
maks
adanya ekstrak buah jeruk dengan konsentrasi 2,5%; 5%; dan 10% b/v, diperoleh
harga Km berturut-turut adalah 0,734; 0,759; dan 6,214 mM dan nilai V
berturutturut
adalah 0,026; 0,023; 0,052 µmol/menit. Kurva Lineweaver Burk yang
dihasilkan ekstrak buah jeruk terhadap kurva reaksi enzimatik tanpa ekstrak buah
jeruk menunjukkan bahwa pola pengaruh ekstrak buah jeruk terhadap aktivitas
tirosinase adalah hambatan kompetitif. Nilai % inhibisi ekstrak buah jeruk terhadap
aktivitas tirosinase menurun dengan meningkatnya konsentrasi L-tirosin dan
menunjukkan pola penghambatan kompetitif.
Hambatan kompetitif ekstrak buah jeruk terhadap aktivitas tirosinase diduga
disebabkan oleh vitamin C. Analisis Probit terhadap hasil penelitian menujukkan
bahwa kandungan vitamin C dalam ekstrak buah jeruk yang dapat memberikan %
inhibisi sebesar 50 adalah sebesar 0,130 mM. Vitamin C digunakan sebagai
pembanding dan penentuan nilai % inhibisi terhadap 0,139 mM vitamin C
menghasilkan nilai % inhibisi sebesar 41,67. Hal ini menujukkan bahwa terdapat
senyawa lain dalam ekstrak buah jeruk yang dapat meningkatkan pengaruh hambatan
aktivitas tirosinase dan senyawa yang diperkirakan turut memberikan pengaruh
hambatan aktivitas tirosinase adalah flavonid nobiletin, naringin, dan neohesperidin.
Untuk mengetahui senyawa-senyawa dalam ekstrak buah jeruk yang dapat
menghambat aktivitas tirosinase, diperlukan penelitian lebih lanjut efek senyawasenyawa
hasil isolasi ekstrak buah jeruk terhadap aktivitas tirosinase.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]