PEMETAAN DAN UJI KEPEKAAN KUMAN PADA SPESIMEN PUS DI RUANG BEDAH KHUSUS DAN RUANG BEDAH WANITA RSUD dr. SOEBANDI JEMBER PERIODE AGUSTUS 2004-MARET 2005
Abstract
Banyaknya kasus infeksi yang membutuhkan pemakaian antibiotik
secara rasional untuk menghindari efek samping berupa resistensi kuman
membutuhkan tersedianya data peta kuman pada suatu ruangan. Tidak adanya
data tentang peta kuman dan uji kepekaan kuman di dalam spesimen pus di
Ruang Bedah Khusus dan Ruang Bedah Wanita RSUD dr. Soebandi Jember
menyebabkan tidak optimalnya usaha untuk mewujudkan pemakaian
antibiotik secara rasional. Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan data
primer tentang peta kuman dalam spesimen pus di Ruang Bedah Khusus dan
Ruang Bedah Wanita RSUD dr. Soebandi Jember, serta untuk mengetahui
tingkat kepekaan dan resistensi kuman di dalam spesimen pus di kedua
ruangan tersebut. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan waktu
penelitian dan diperoleh sampel sebanyak 29 responden. Lokasi penelitian
bertempat di Ruang Bedah Khusus dan Ruang Bedah Wanita RSUD dr.
Soebandi Jember, serta laboratorium Patologi Klinik Elisa RSUD dr.
Soebandi Jember. Data yang didapat kemudian diolah secara deskriptif dan
diajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Didapatkan 9 jenis kuman dalam
spesimen pus di Ruang Bedah Khusus (RBK), yaitu sebagai berikut:
Staphylococcus albus, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa,
Serratia marcescens, Serratia liquefaciens, Proteus mirabilis, Providentia
stuartii, Eschericia coli
, dan Enterobacter sakazakii. Antibiotik dengan
kepekaan tertinggi terhadap kuman di dalam spesimen pus di RBK adalah
sulbactam cefoperazone dan antibiotik dengan resistensi terbesar adalah
amoxycilin. Didapatkan 6 jenis kuman dari spesimen pus di Ruang Bedah
Wanita (RBW), yaitu sebagai berikut: Staphylococcus albus, Staphylococcus
aureus, Pseudomonas aeruginosa, Eschericia coli, Providentia stuartii
dan
Morganella morgagni. Antibiotik dengan kepekaan tertinggi terhadap kuman
dalam spesimen pus di RBW adalah sulbactam cefoperazone, sedangkan yang
paling tinggi resistensinya adalah ampicilin.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1506]