Show simple item record

dc.contributor.authorCindy Priza Ananta
dc.date.accessioned2014-01-16T04:05:32Z
dc.date.available2014-01-16T04:05:32Z
dc.date.issued2014-01-16
dc.identifier.nimNIM090810101050
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15108
dc.description.abstractTeori kondisi Marshall-Lerner yang mengasumsikan bahwa depresiasi nilai tukar dapat memperbaiki neraca perdagangan, sering digunakan oleh pembuat kebijakan untuk memprediksi dampak perubahan nilai tukar terhadap kinerja neraca perdagangan. Namun teori kondisi Marshall-Lerner masih banyak diperdebatkan di beberapa negara. Hal tersebut terlihat pada beberapa hasil studi empiris yang mengatakan bahwa tidak selamanya depresiasi nilai tukar mampu meningkatkan kinerja neraca perdagangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemenuhan kondisi Marshall-Lerner pada neraca perdagangan secara bilateral antara Indonesia dan China. Penelitian ini menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS), Dynamic Ordinary Least Square (DOLS) dan Vector Error Correction Model (VECM). Analisis yang terdapat pada metode VECM yaitu Impulse Response Function (IRF) dan Varians Decomposition (VD). Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi Marshall-Lerner terpenuhi pada neraca perdagangan Indonesia. Dengan kata lain, depresiasi nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap neraca perdagangan bilateral Indonesia-China. Fenomena kurva J dapat terlihat pada kasus ini. Terlihat pula bahwa meningkatnya GDP Indonesia dapat memperburuk kinerja neraca perdagangan Indonesia. Sedangkan meningkatnya GDP China akan meningkatkan kinerja neraca perdagangan Indonesia.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090810101050;
dc.subjectGDP, kurva J, Marshall-Lerner, model statis dan dinamis, neraca perdagangan, nilai tukaren_US
dc.titlePENGUJIAN TEORI KONDISI MARSHALL-LERNER PADA NERACA PERDAGANGAN: STUDI KASUS INDONESIA-CHINAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record