Uji Aktivitas Homo-Mannooligosakarida dan Gula Pembanding sebagai Senyawa Prebiotik terhadap Pertumbuhan Lactobacillus bulgaricus dan Antibakteri terhadap Bacillus subtilis secara In vitro
Abstract
Prebiotik adalah suatu unsur makanan yang tidak dapat dicerna, dimana
mempunyai pengaruh menguntungkan bagi inang yang secara selektif menstimulasi
pertumbuhan dan atau aktivitas metabolik dari satu atau sejumlah terbatas bakteri
dalam kolon, sehingga memperbaiki kesehatan inang. Prebiotik dapat diperoleh dari
bahan pangan alami ataupun buatan yang saat ini terus dikembangkan. Prebiotik
buatan, umumnya disintesis dengan cara hidrolisis polisakarida alami maupun sintesa
enzimatis. Dalam penelitian ini dilakukan suatu sintesis secara enzimatik senyawa
prebiotik baru yang berasal dari gula mannosa yaitu Mannooligosakarida (ManOS).
ManOs yang dihasilkan berupa homo-ManOs dimana senyawa ini diproduksi secara
enzimat is menggunakan enzim α-mannosidase yang diekstraksi dari kapang
Aspergillus oryzae yang ditumbuhkan pada media dedak padi. Enzim α-mannosidase
yang dihasilkan kemudian dapat digunakan dalam membantu sintesa mannooligosakarida
yang berpotensi sebagai prebiotik dan juga berpotensi sebagai
antibakteri.
Pada penelitian ini, enzim yang digunakan untuk sintesa homo-manOS
memiliki tingkat spesifitas yang cukup tinggi terhadap α-1,2-mannosidase yaitu
sebesar 86.47%. Dengan tingkat spesifisitas yang cukup t inggi untuk α-1,2mannosidase,
tampak bahwa enzim yang dihasilkan dari Aspergillus oryzae
mempunyai peluang yang besar untuk digunakan sebagai bahan sintesa homo-ManOs
dengan ikatan α-1,2-mannosidik. Selanjutnya konsentrasi gula dalam sintesa homoManOS
dipelajari menggunakan substrat mannosa dengan konsentrasi yang
bervariasi dari 40% sampai dengan 70%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas prebiotik dari senyawa
homo-ManOs hasil sintesa terhadap Lactobacillus bulgaricus dan juga diduga dapat
memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Selain menguji homo-ManOs, dilakukan pula
uji prebiotik dan antibakteri dari 7 gula lain yaitu mannosa, trehalosa, arabinosa,
xilosa, arabitol, xilitol, dan mannitol. Hasil aktivitas dari 7 gula tersebut kemudian
dibandingkan dengan aktivitas homo-ManOs. Aktivitas prebiotik ditunjukkan dengan
adanya peningkatan jumlah sel bakteri setelah inkubasi 48 jam, sedangkan aktivitas
antibakteri yang diharapkan adalah terjadinya penurunan jumlah sel akibat konsumsi
gula-gula tersebut. Selanjutnya juga diuji pengaruh metabolit yang dihasilkan oleh
Lactobacillus bulgaricus setelah mengkonsumsi homo-ManOs maupun 7 gula
pembanding terhadap Bacillus subtilis, hal ini didasarkan bahwa ternyata metabolit
yang dihasilkan oleh Lactobacillus bulgaricus dapat digunakan sebagai antibakteri.
Sehingga konsumsi Homo-ManOs diharapkan dapat menjadi promotor pembentukan
metabolit oleh Lactobacillus bulgaricus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa homo-manOS memiliki aktivitas
prebiotik karena dapat meningkatkan pertumbuhan Lactobacillus bulgaricus sampai
11,293 - 33,739 kali dari jumlah sel pada jam ke-0. Pada pengujian antibakteri
terhadap Bacillus subtilis dengan metode optical density, ternyata homo-ManOs tidak
berpengaruh secara langsung terhadap penurunan jumlah sel apabila dibandingkaan
dengan jumlah sel awal (Jam ke-0) maupun dibandingkan dengan konsentrasi 0
µg/mL (sampel tanpa penambahan gula). Selanjutnya homo-manOS yang
ditambahkan ke dalam media pertumbuhan Lactobacillus bulgaricus dapat
menghambat pertumbuhan Bacillus subtilis seiring peningkatan konsentrasi dan
waktu inkubasi. Namun, dari 7 gula pembanding hanya mannosa, trehalosa, dan
mannitol yang mampu memberikan hambatan terhadap Bacillus subtilis. Aktivitas
antibakteri metabolit Lactobacillus bulgaricus akibat konsumsi homo-ManOs
maupun gula lain yang diukur dengan diameter zona bening berkisar antara 7.78 -
17.14 mm.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]