REAKSI HARGA SAHAM TERHADAP PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA.
Abstract
Salah satu unsur dalam laporan keuangan yang dapat dijadikan
pertimbangan bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi adalah arus
kas operasi dan laba bersih. Kedua unsur tersebut menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari kegiatan operasionalnya, tetapi
memiliki perbedaan dalam metode pencatatan akuntansi. Pada arus kas operasi
menggunakan metode berbasis kas, sedangkan laba bersih menggunakan metode
berbasis akrual. Pada penelitian ini memiliki beberapa permasalahan antara lain:
(1) Apakah terdapat abnormal return signifikan di sekitar tanggal publikasi
laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang memiliki arus kas operasi
meningkat maupun menurun ? (2) Apakah terdapat abnormal return signifikan di
sekitar tanggal publikasi laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang
memiliki laba bersih meningkat maupun menurun ?. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui reaksi harga saham yang ditunjukkan oleh abnormal return di
sekitar publikasi laporan keuangan perusahaan berdasarkan klasifikasi perusahaan
yang memiliki arus kas operasi meningkat dan menurun, serta perusahaan yang
memiliki laba bersih meningkat dan menurun. Metode dalam penelitian ini adalah
event study dengan menggunakan uji t satu rata-rata. Sampel yang digunakan
sebanyak 56 perusahaan industri manufaktur yang mempublikasikan laporan
keuangan perusahaan tahun 2005-2006. Periode uji yang digunakan 5 hari
sebelum dan sesudah publikasi serta 10 hari sebelum dan sesudah publikasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan :
1 Penelitian pada arus kas operasi periode uji 11 hari
a. Tidak terdapat Avarage Abnormal Return positif signifikan disekitar
tanggal publikasi laporan keuangan pada perusahaan manfaktur yang
memiliki arus kas operasi meningkat.
b. Tidak terdapat Avarage Abnormal Return negatif signifikan disekitar
tanggal publikasi laporan keuangan pada perusahaan manfaktur yang
memiliki arus kas operasi menurun.
c. Tidak terdapat Cummulative Avarage Abnormal Return positif signifikan
disekitar tanggal publikasi laporan keuangan pada perusahaan manfaktur
yang memiliki arus kas operasi meningkat.
d. Terdapat Cummulative Avarage Abnormal Return negatif signifikan
disekitar tanggal publikasi laporan keuangan pada perusahaan manfaktur
yang memiliki arus kas operasi menurun.
2. Penelitian pada laba bersih periode uji 11 hari
a. Terdapat Avarage Abnormal Return positif signifikan disekitar tanggal
publikasi laporan keuangan pada perusahaan manfaktur yang memiliki
laba bersih meningkat.
b. Terdapat Avarage Abnormal Return negatif signifikan disekitar tanggal
publikasi laporan keuangan pada perusahaan manfaktur yang memiliki
laba bersih menurun. Tidak terdapat Cummulative Avarage Abnormal Return positif signifikan
disekitar tanggal publikasi laporan keuangan pada perusahaan manfaktur
yang memiliki laba bersih meningkat.
d. Tidak terdapat Avarage Abnormal Return negatif signifikan disekitar
tanggal publikasi laporan keuangan pada perusahaan manfaktur yang
memiliki laba bersih menurun.
3. Penelitian pada arus kas operasi periode uji 21 hari
a. Tidak terdapat Avarage Abnormal Return positif signifikan disekitar
tanggal publikasi laporan keuangan pada perusahaan manfaktur yang
memiliki arus kas operasi meningkat.
b. Tidak terdapat Avarage Abnormal Return negatif signifikan disekitar
tanggal publikasi laporan keuangan pada perusahaan manfaktur yang
memiliki arus kas operasi menurun.
c. Tidak terdapat Cummulative Avarage Abnormal Return positif signifikan
disekitar tanggal publikasi laporan keuangan pada perusahaan manfaktur
yang memiliki arus kas operasi meningkat.
d. Tidak terdapat Cummulative Avarage Abnormal Return negatif signifikan
disekitar tanggal publikasi laporan keuangan pada perusahaan manfaktur
yang memiliki arus kas operasi menurun.
4. Penelitian pada laba bersih periode uji 21 hari
a. Terdapat Avarage Abnormal Return positif signifikan disekitar tanggal
publikasi laporan keuangan pada perusahaan manfaktur yang memiliki
laba bersih meningkat.
b. Terdapat Avarage Abnormal Return negatif signifikan disekitar tanggal
publikasi laporan keuangan pada perusahaan manfaktur yang memiliki
laba bersih menurun.
c. Tidak terdapat Cummulative Avarage Abnormal Return positif signifikan
disekitar tanggal publikasi laporan keuangan pada perusahaan manfaktur
yang memiliki laba bersih meningkat.
d. Terdapat Cummulative Avarage Abnormal Return negatif signifikan
disekitar tanggal publikasi laporan keuangan pada perusahaan manfaktur
yang memiliki laba bersih menurun.