Show simple item record

dc.contributor.authorMokhammad Mukhlis
dc.date.accessioned2014-01-16T02:20:31Z
dc.date.available2014-01-16T02:20:31Z
dc.date.issued2014-01-16
dc.identifier.nimNIM022010101015
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/14950
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara yang memiliki potensi tinggi untuk terinfeksi cacing usus. Penelitian-penelitian di Indonesia menunjukan bahwa di Indonesia prevalensi askariasis tinggi, terutama pada anak. Frekuensinya antara 60-90%. Tanah liat, kelembaban tinggi dan suhu yang berkisar 25º-30º C merupakan hal-hal yang sangat baik untuk berkembangnya telur Ascaris sp, menjadi bentuk infektif. Selain karena faktor tempat, obat anti cacing (antelmintik) yang tersedia juga mempengaruhi tingginya angka infeksi cacing di Indonesia. Rasa pahit, tdak enak di perut, mual, sakit kepala dan demam seperti yang ditimbulkan oleh pirantel pamoat sering kali membuat para penderita infeksi cacing berhenti mengkonsumsi antelmintik. Departemen Kesehatan RI pun berupaya memasyarakatkan toga yang dulu disebut apotik hidup ini ke seluruh masyarakat. Program ini berupa kegiatan menanami pekarangan rumah dengan tanaman obat. Masyarakat yang memiliki pekarangan yang cukup luas amatlah potensial untuk memanfaatkan toga bagi kepentingan kesehatan keluarganya. A. catechu L merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki efek terapi pada penyakit yang ditimbulkan oleh cacing usus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas tanaman obat Areca catechu sebagai antelmintik pada penyakit askariasis. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Laboratorium Biologi Farmasi Program Studi Farmasi Universitas Jember dan laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2007 dengan menggunakan cacing A. suum jantan dan betina sebagai hewan coba dan ekstrak dari biji pinang (Areca catechu L) dengan konsentrasi 0,2%, 0,5%, 1%, dan 2%. Data dari masing-masing uji disajikan dalam bentuk tabel pada masing-masing konsentrasi ekstrak biji pinang, yang kemudian data tersebut dianalisa secara deskriptif.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries022010101015;
dc.subjectDAYA VERMISIDAL DAN OVISIDALen_US
dc.titleDAYA VERMISIDAL DAN OVISIDAL BIJI PINANG (Areca catechu L) PADA CACING DEWASA DAN TELUR Ascaris suum SECARA IN VITROen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record