Show simple item record

dc.contributor.authorDias Putri Yuniar
dc.date.accessioned2013-10-31T02:35:32Z
dc.date.available2013-10-31T02:35:32Z
dc.date.issued2013-10-31
dc.identifier.nimNIM070210201108
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1494
dc.description.abstractManusia merupakan makhluk sosial yang selalu hidup bersama orang lain, membutuhkan orang lain dan perilakunya juga selalu menunjukkan hubungan dengan orang lain. Secara instingtif manusia akan berhubungan satu dengan yang lain. Perkembangan kemampuan sosial anak dimulai pada masa prasekolah sampai akhir sekolah ditandai dengan meluasnya lingkungan sosial anak. Sekolah memberikan pengaruh yang sangat penting bagi anak terutama untuk perkembangan sosialnya, namun demikian masih ada orang tua yang merasa bahwa sekolah belum bisa menjawab kebutuhan pendidikan untuk anaknya, sehingga mereka memilih untuk melakukan homeschooling. Di sisi lain masih terdapat kekhawatiran terhadap kelemahan homeschooling, dimana anak-anak yang belajar di homeschooling kurang berinteraksi dengan teman sebaya dari berbagai status sosial yang dapat memberikan pengalaman berharga untuk belajar hidup di masyarakat. Padahal interaksi sosial dengan teman merupakan bagian yang penting bagi kehidupan anak-anak yang akan mempengaruhi kehidupan dewasanya di kemudian hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kecerdasan sosial anak dapat berkembang melalui metode pembelajaran karyawisata di homeschooling komunitas Sekolah Dolan, Merjosari Kabupaten Malang yang melibatkan anak-anak usia prasekolah (3-6 tahun), orang tua serta pamong belajar sebagai informan kunci dan kepala sekolah sebagai informan pendukung. Data diperoleh menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi yang disusun dengan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan jenis studi kasus. Analisis data menggunakan model interaktif Milles dan Hubberman yang disajikan dalam bentuk tabel chek dan prosentase yang kemudian dikualifikasikan. Hasil penelitian membuktikan bahwa dengan karyawisata anak dapat memperoleh pengalaman belajar langsung di lingkungan nyata (teori belajar konstruktivisme), sesuai dengan konsep belajar learning by experience. Metode pembelajaran karyawisata dapat mengembangkan kecerdasan sosial anak, yang ditandai dengan indikator menjalin hubungan, kerjasama, empati dan mengatasi masalah. Pembelajaran yang turut melibatkan orang tua dalam pelaksanaannya menjadikan anak dapat menerima pelajaran secara penuh baik di rumah dan di sekolah. Interaksi yang dilakukan saat berkaryawisata tidak hanya dengan teman sebaya dalam satu komunitas, melainkan juga bergabung dengan sekolah lain dan orang-orang sekitar yang dijumpai saat berkaryawisata.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210201108;
dc.subjectPENGEMBANGAN KECERDASAN SOSIALen_US
dc.titlePENGEMBANGAN KECERDASAN SOSIAL ANAK MELALUI METODE PEMBELAJARAN KARYAWISATA DI HOMESCHOOLING (Studi Kasus Di Sekolah Dolan Merjosari Kabupaten Malang )en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record