VIABILITAS BENIH KACANG TANAH (Arachis hypogaea L) PADA BERBAGAI TINGKAT KEMUNDURAN BENIH MELALUI UJI KUOSIEN RESPIRASI SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI (Pokok Bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan di Kelas XII SMA)
Abstract
Kacang tanah di Indonesia mempunyai prospek yang baik dan potensi
produksinya mudah dikembangkan. Namun kebanyakan petani kacang tanah kurang
memperhatikan dalam pengadaan benih bermutu. Secara tidak langsung ini
berhubungan dengan viabilitas benih, sehingga sebelum benih ditanam maka perlu
diadakan pengujian benih terlebih dahulu. Pengujian benih yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah uji respirasi dan perkecambahan. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh tingkat kemunduran benih terhadap viabilitas benih kacang
tanah melalui uji kuosien respirasi bila dibandingkan dengan perkecambahan serta
untuk mengetahui kemungkinan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber
belajar biologi di SMA Kelas XII pada pokok bahasan pertumbuhan dan
perkembangan.
Penelitian ini menggunakan RAL dengan tiga perlakuan kemunduran benih
yaitu benih tanpa polong disimpan dalam karung, benih tanpa polong disimpan
terbuka dan benih dengan polong disimpan dalam kaleng. Parameter yang diamati
meliputi volume O
2
, volume CO
, nilai KR, persentase kecambah normal dan
persentase kecambah hidup serta panjang pendeknya kecambah. Data-data dari hasil
penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam dengan taraf
signifikasi 5 %.
2
Hasil Penelitian viabilitas kacang tanah (Arachis hypogaea L) melalui uji
kuosien respirasi dapat dilihat dari parameter volume O
xiv
2
yaitu p
1
= 5,01 ml, p
= 5,37
ml dan p
3
= 2,41 ml, volume CO
2
p
1
= 5,56 ml, p
2
= 5,82 ml dan p
= 3,75 ml dan
nilai kuosien respirasi p
1
= 0,91, p
2
= 0,95 dan p
3
3
2
= 0,79. Sedangkan pada uji
perkecambahan dihasilkan persentase kecambah normal p
xv
1
= 61 %, p
= 64 %, pada persentase kecambah hidup p
1
= 81 %, p
2
= 90 % dan p
= 82 %, pada
kecambah terpanjang p
1
= 12,6 cm, p
2
= 13,6 cm dan p
= 13 cm, pada kecambah
terpendek p
1
= 1,8 cm, p
2
= 2,3 cm dan p
3
3
2
= 76 % dan p
= 2,1 cm.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh tidak nyata antara
berbagai perlakuan kemunduran benih terhadap viabilitas benih kacang tanah, baik
melalui uji kuosien respirasi maupun uji perkecambahan dan penelitian ini dapat
dijadikan sebagai sumber belajar biologi Kelas XII pada pokok bahasan pertumbuhan
dan perkembangan karena memenuhi syarat sesuai dengan kriteria sumber belajar.
Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember.