• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    KAJIAN POLITIK KUMPULAN PUISI TIRANI KARYA TAUFIQ ISMAIL

    Thumbnail
    View/Open
    AB (4)xx_1.pdf (215.6Kb)
    Date
    2014-01-16
    Author
    Dwi Masdi Widada
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Setelah penulis melakukan penelitian tentang kajian politik kumpulan puisi Tirani karya Taufiq Ismail, dapat disimpulkan sebagai berikut. Kajian struktural meliputi: judul, tema, diksi, dan citraan. Kajian politik meliputi: negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijaksanaan umum, dan pembagian atau alokasi. Judul Tirani pada kumpulan puisi Tirani karya Taufiq Ismail menunjukkan objek yang dikemukakan dalam cerita berupa kekuasaan yang sewenang-wenang. Tema mayor pada Kumpulan puisi Tirani adalah aparat pemerintah yang berbuat sewenang-wenang terhadap rakyat ditentang oleh para mahasiswa. Tema mayor didukung tema minor meliputi demonstrasi menentang aparat pemerintah yang berbuat sewenang-wenang mengakibatkan salah satu mahasiswa meninggal dunia dan peristiwa berdarah dapat memberikan semangat dan motivasi mahasiswa untuk melakukan demonstrasi kembali. Tema mayor dan tema minor pada kumpulan puisi tersebut membentuk satu kesatuan yang tematis. Diksi dalam kumpulan puisi Tirani menggunakan bahasa denotatif dan konotatif. Diksi yang menggunakan bahasa denotatif terlihat sederhana dan mudah dipahami pembaca, sedangkan diksi yang menggunakan bahasa konotatif bersifat mengkritik aparat pemerintah yang telah berbuat sewenang-wenang terhadap rakyat. Latar pada kumpulan puisi Tirani meliputi latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Dengan adanya latar tersebut, kumpulan puisi Tirani terlihat jelas dan konkret, sehingga mudah dipahami. Citraan pada kumpulan puisi Tirani meliputi citraan penglihatan, citraan pendengaran, dan citraan perasaan. Dengan adanya citraan tersebut, pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, dan merasakan peristiwa yang terjadi pada kumpulan puisi Tirani, sehingga puisi tersebut bersifat imajinatif. Unsur-unsur struktural yang mencangkup judul, tema, diksi, latar, dan citraan saling berkaiatan dan terdapat keterjalinan yang membentuk kesatuan puisi secara utuh.Berdasarkan kajian politik pada data kumpulan puisi Tirani, maka dapat diketahui bahwa yang dimaksud negara dalam kumpulan puisi Tirani adalah negara Indonesia. Negara Indonesia berbentuk republik yang dikepalai seorang presiden. Kekuasaan berada pada pemerintah Indonesia. Pemerintah mempunyai kekuasaan untuk membubarkan para demonstran. Pemerintah juga mempunyai kekuasaan menyejahterakan rakyat, tetapi hal itu tidak dilakukannya bahkan yang terjadi adalah kemiskinan dan kesengsaraan akibat naiknya harga bensin. Kekuasaan tersebut mendapat perlawanan dari para mahasiswa. Pengambilan keputusan berada di pihak pemerintah Indonesia. Pengambilan keputusan yang dilakukan pemerintah meliputi pengambilan keputusan menaikkan harga bensin, melantik para menteri yang berpotensi menaikkan harga, dan membubarkan para demonstran karena demonstrasi yang dilakukannya bersifat anarkis dan mengganggu ketertiban umum. Pengambilan keputusan tersebut mendapat perlawanan dari para mahasiswa. Kebijaksanaan umum yang dikeluarkan pemerintah meliputi kebijaksanaan menaikkan harga bensin, karena kondisi perekonomian negara mengalami inflasi, kebijaksanaan pemerintah melantik para menteri yang berpotensi menaikkan harga bensin, dan kebijaksanaan membubarkan para demonstran. Masalah ini menimbulkan dominasi dalam sistem pemerintahan sehingga menimbulkan tirani. Dengan adanya dominasi tersebut, seringkali terjadi protes yang dilakukan mahasiswa. Hal ini membuat penyair menulis kumpulan puisinya sebagai bentuk protes terhadap pemerintah. Dengan adanya tiga macam kebijaksanaan umum, maka puisi tersebut terasa puitis dan konkret. Pembagian atau alokasi berupa nilai-nilai yang bersifat konkret dan abstrak. Nilai yang bersifat abstrak meliputi kesewenang-wenangan pemerintah menaikkan harga bensin, kesewenang-wenangan aparat pemerintah menembaki para demonstran, ketidakadilan beberapa aparat pemerintah mempergunakan uang negara, kebebasan berpendapat, dan aksi mimbar bebas bagi mahasiswa menentang aparat pemerintah yang berbuat sewenang-wenang terhadap rakyat dengan cara berdemonstrasi.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/14812
    Collections
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge) [2278]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository