EFEK SENYAWA POLIFENOL EKSTRAK BIJI KAKAO (Theobroma cacao L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Lactobacillus acidophilus
Abstract
Kesehatan gigi dan mulut merupakan masalah yang penting dan perlu
diperhatikan. Permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang paling sering terjadi
adalah karies dan penyakit periodontal. Karies gigi banyak terdapat di seluruh
dunia, tanpa memandang umur, bangsa ataupun keadaan ekonomi. Salah satu
faktor penyebab karies gigi adalah mikroorganisme terutama bakteri
Streptococcus mutans dan Lactobacillus acidophilus. Alternatif dalam
mengendalikan mikroorganisme tersebut adalah penggunaan tanaman yang
memiliki khasiat antibakteri. Alasan dari pemakaian tanaman sebagai obat adalah
karena pengobatan dengan cara tersebut cukup aman, efektif dan murah. Salah
satu tanaman di Indonesia yang berpotensi sebagai tanaman obat adalah tanaman
kakao (Theobroma cacao L). Kakao memiliki banyak manfaat dalam bidang
kesehatan karena biji kakao kaya akan komponen senyawa polifenol seperti
katekin, antosianin dan proantosianidin. Beberapa efek dari polifenol antara lain
sebagai antimikroba, anti inflamasi, anti ulser, imunomodulator, efek anlgesik,
anti trombosis, anti artherogenik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek
senyawa polifenol ekstrak biji kakao terhadap pertumbuhan bakteri Lactobacillus
acidophilus.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan
penelitian the post test only control group design. Pada penelitian ini, digunakan
tiga kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif (aquadest steril),
kelompok kontrol positif (obat kumur yang mengandung chlorhexidine 0,2%) dan
kelompok senyawa polifenol ekstrak biji kakao. Jumlah sampel setiap kelompok
vii
perlakuan adalah 12. Uji antibakteri menggunakan metode difusi sumuran dengan
mengukur diameter zona hambat.
Hasil penelitian dilakukan uji statistik non parametrik Kruskall Wallis
yang menunjukkan masing - masing kelompok perlakuan memiliki perbedaan
diameter zona hambat yang signifikan. Kemudian dilanjutkan dengan uji Mann
Whitney yang hasilnya menunjukkan bahwa diameter zona hambat antara
kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif dan kelompok senyawa
polifenol ekstrak biji kakao berbeda secara signifikan., dimana kelompok senyawa
polifenol ekstrak biji kakao mempunyai diameter zona hambat yang paling besar.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa senyawa polifenol
ekstrak biji kakao memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri
Lactobacillus acidophilus.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2086]