Etnofarmasi Suku Tengger Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang
View/ Open
Date
2014-01-16Author
Hidayat, Moch. Amrun
Bhagawan, Weka Sidha
Umiyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Suku Tengger merupakan kelompok masyarakat yang dikenal masih teguh melaksanakan adat-istiadat Tengger dan tinggal di wilayah 4 kabupaten yaitu Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Secara geografis, Suku Tengger Kabupaten Lumajang bermukim di Kecamatan Senduro yang hanya terdiri dari dua desa yaitu Desa Argosari dan Desa Ranupani yang jauh dari pusat ritual kebudayaan masyarakat Suku Tengger di sekitar kawah gunung Bromo. Selain itu, secara demografi, Suku Tengger Kabupaten Lumajang merupakan kelompok minoritas dari komunitas Suku Tengger. Seperti pada kebanyakan suku-suku yang ada di Indonesia, kearifan lokal terutama pengetahuan pengobatan tradisional Tengger belum terdokumentasi dengan baik. Oleh karena itu, studi etnofarmasi pada Suku Tengger Kabupaten Lumajang menjadi penting untuk dilakukan untuk melestarikan pengobatan tradisional Tengger dan untuk mendapatkan kandidat tumbuhan lokal yang akan diteliti lebih lanjut efek farmakologinya (etnofarmakologi). Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai dengan bulan Desember tahun 2010, menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dan Snowball Sampling, menggunakan instrumen berupa kuisioner. Jumlah responden 30 orang yang terdiri dari dukun adat dan orang yang memiliki pengetahuan pengobatan tradisional Tengger. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 26 jenis penyakit dalam 8 kategori penyakit yang diobati dengan menggunakan obat tradisional. Selain itu, terdapat 54 spesies tumbuhan, 2 spesies hewan, dan 3 bahan mineral yang digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. Bahan-bahan obat dipakai secara tunggal maupun dibuat ramuan untuk mengobati suatu penyakit tertentu. Pada penelitian ini didapatkan 82 resep obat tradisional. Cara pemakaian obat tradisional cenderung digunakan secara peroral daripada secara topikal. Terdapat 12 spesies tumbuhan untuk mengobati 6 jenis penyakit yang berpotensi untuk dilakukan uji farmakologi lebih mendalam dari Suku Tengger Kabupaten Lumajang.
Collections
- Fakultas Farmasi [85]