Show simple item record

dc.contributor.authorEka Wahyu Wibowo
dc.date.accessioned2014-01-15T08:24:00Z
dc.date.available2014-01-15T08:24:00Z
dc.date.issued2014-01-15
dc.identifier.nimNIM010810101294
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/14733
dc.description.abstractTujuan penelitian yang berjudul “Analisis Distribusi Nilai Tambah Padi Ditinjau Dari Pemilik atas Faktor Produksi (studi kasus di Desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun)” adalah untuk mengetahui besarnya biaya usaha tani, nilai tambah dan margin produksi pertanian padi di desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Penelitian menggunakan data Cross-Section pada musim panen pertama di tahun 2005 dan data skunder sebagai penunjang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif yang bersifat menggambarkan situasi-situasi atau kejadian-kejadian secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifatsifat daerah tersebut. Metode analisis data yang digunakan untuk mencapai tujuan dari penelitian adalah model analisa nilai tambah bruto yang merupakan selisish antara nilai produksi dengan input antara, untuk mengetauhui tambahan nilai dari proses produksi pertanian padi dan distribusi pada nilai tambah di desa tersebut. Untuk mengetahui besarnya biaya operasional pertanian padi digunanakan model perhitungan biaya dengan menghitung biaya operasional pertanian padi yang menjadi kontributor pada Nilai Tambah Bruto dan untuk mengetahui biaya total digunakan metode analisis Biaya Total dengan rumus TC = TFC + TVC. Untuk mengetahui margin digunakan model analisa margin yang merupakan selisih harga ditingkat pedagang besar dengan harga pokok petani. Dari hasil penelitian dan pembahasan diketahui bahwa di Desa Bajarsari Wetan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun menunjukkan upah tenaga kerja sebagai biaya terbesar pada Biaya Usaha Tani Padi sebesar Rp. 3.541.882,32,- dengan proporsi 44,41 % dan biaya total pada komoditas padi sebesar Rp. 6.275.070,05,-. Nilai Tambah Bruto komoditas padi di Desa Banjarsari Wetan sebesar Rp. 6.824.333,86,- pada biaya sumber dan Rp. 6.883.862,43,- pada biaya alokasi. Ketidakseimbangan terjadi karena kenaikan pada biaya sumber kenaikan input antara tidak di ikuti secara proporsional oleh kenaikan nilai produksi sedangkan pada biaya alokasi balas jasa pada faktor produksi mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan tidak sebanding proporsional dengan biaya sumber. Pada Nilai Tambah Bruto kontribui terbesar diberikan oleh biaya upah tenaga kerja, disebabkan usaha tani di Desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun menggunakan sistem padat karya. Distrbusi margin komoditas padi di Desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun Menunjukkan margin ditingkat petani berupa keuntungan sebesar Rp. 88.031.397,67,-, margin ditingkat pedagang perantara Rp. 99.702.117,92,- dan margin ditingkat pedagang besar Rp. 83.085.098,26,-. Pada distribusi margin terdapat ketidak seimbangan proporsi keuntungan antara petani dan pedagang, sehingga dalam hal ini petani berada pada pihak yang dirugikan. Distribusi margin komoditas padi di Desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun proporosi terbesar pada pedagang perantara.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries010810101294;
dc.subjectKomoditas padi, Luas Lahanen_US
dc.titleANALISIS DISTRIBUSI NILAI TAMBAH BRUTO KOMODITAS PADI DITINJAU DARI PEMILIK ATAS FAKTOR PRODUKSI (Studi Kasus Di Desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record