dc.description.abstract | Teori komunikasi umumnya mengemukakan bahwa suatu informasi akan
menjadi lebih berarti, jika jumlah, nilai/mutu, informasi itu dapat menambah
pengetahuan, pandangan, mengubah perasaan dan tindakan orang lain. Seluruh
proses komunikasi antarpribadi yang disertai dengan tindakan persuasi senantiasa
diarahkan untuk mengubah cara berpikir, pandangan dan wawasan, perasaan, sikap
dan tindakan komunikan. Komunikasi antarpribadi tatap muka tetap mempunyai
kelebihan antara lain karena para peserta langsung mengadakan kontak antarpribadi,
saling menukar informasi, saling mengontrol perilaku antarpribadi karena jarak dan
ruang antara komunikator dan komunikan sangat dekat. Akibat komunikasi tatap
muka selalu memuaskan dua pihak (Liliweri, 1997).
Dalam kehidupan realitasnya seringkali ada banyak faktor-faktor lain yang
mempengaruhi perilaku seseorang, misalnya lingkungan sosial, situasi, atau
kesempatan. Sehingga apa yang diketahui seringkali tidak konsisten dengan apa yang
muncul dalam perilakunya (Dariyo, 2004). Menurut Rita Damayanti, perilaku seks
pranikah itu cenderung dilakukan karena pengaruh teman sebaya yang negatif. | en_US |