Show simple item record

dc.contributor.authorDEWI ZULFA FORAIDA
dc.date.accessioned2014-01-15T06:53:29Z
dc.date.available2014-01-15T06:53:29Z
dc.date.issued2014-01-15
dc.identifier.nimNIM032110101016
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/14642
dc.description.abstractTeori komunikasi umumnya mengemukakan bahwa suatu informasi akan menjadi lebih berarti, jika jumlah, nilai/mutu, informasi itu dapat menambah pengetahuan, pandangan, mengubah perasaan dan tindakan orang lain. Seluruh proses komunikasi antarpribadi yang disertai dengan tindakan persuasi senantiasa diarahkan untuk mengubah cara berpikir, pandangan dan wawasan, perasaan, sikap dan tindakan komunikan. Komunikasi antarpribadi tatap muka tetap mempunyai kelebihan antara lain karena para peserta langsung mengadakan kontak antarpribadi, saling menukar informasi, saling mengontrol perilaku antarpribadi karena jarak dan ruang antara komunikator dan komunikan sangat dekat. Akibat komunikasi tatap muka selalu memuaskan dua pihak (Liliweri, 1997). Dalam kehidupan realitasnya seringkali ada banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku seseorang, misalnya lingkungan sosial, situasi, atau kesempatan. Sehingga apa yang diketahui seringkali tidak konsisten dengan apa yang muncul dalam perilakunya (Dariyo, 2004). Menurut Rita Damayanti, perilaku seks pranikah itu cenderung dilakukan karena pengaruh teman sebaya yang negatif.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries032110101016;
dc.subjectBENTUK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ORANG TUA DAN ANAK DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTEK KESEHATAN REPRODUKSI REMAJAen_US
dc.titleHUBUNGAN ANTARA BENTUK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ORANG TUA DAN ANAK DENGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTEK KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (STUDI PADA SISWA KELAS XI SMAN DI WILAYAH KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2007)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record