dc.description.abstract | Hal yang perlu diperhatikan setelah tindakan ekstraksi gigi adalah proses
penyembuhan luka yang kadang-kadang mengalami komplikasi akibat
terinfeksinya luka bekas ekstraksi. Proses penyembuhan luka post ekstraksi gigi
dibagi menjadi tiga fase dasar meliputi fase inflamasi (terdiri dari 2 fase yaitu fase
vaskuler dan fase seluler), fase fibroblastik, dan fase remodeling. Salah satu cara
untuk menekan proses keradangan dengan menggunakan umbi teki (Cyperus
rotundus L). Umbi teki mengandung flavonoid dan cyperene yang berfungsi
sebagai antibiotik, antiinflamasi dan antioksidan sehingga menurunkan jumlah
neutrofil yang menjadikan proses radang tidak bertambah parah. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak umbi teki terhadap jumlah neutrofil
pada jaringan granulasi post ekstraksi gigi tikus Wistar jantan.
Jenis penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris dan dilaksanakan
di Laboratorium Farmakologi dan Histologi Bagian Biomedik Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember. Desain penelitian menggunakan post test
control group design. Sampel penelitian sebanyak 24 ekor tikus Wistar jantan ,
berat badan 150-180 gram, yang dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu
kelompok kontrol yang diberikan larutan CMC 1% dan kelompok perlakuan yang
diberikan ekstrak umbi Teki. Setiap kelompok mempunyai 3 sub kelompok hari
dekaputasi (hari ke-1, ke-3 dan ke-5) yang masing-masing terdiri atas 4 ekor tikus.
Masing- masing tikus dilakukan ekstraksi pada gigi molar 1 kiri rahang bawah
untuk mendapatkan jaringan granulasi. Setelah pengambilan jaringan granulasi
dilakukan pembuatan preparat jaringan kemudian dilakukan pengamatan dan
penghitungan jumlah neutrofil. Analisis data menggunakan test KolmogorovSmirnov
dan
Levens
Test,
kemudian
dilakukan
uji
Anova
Satu
Arah
dan
uji
Beda
dengan
LSD
(Least
Significance
Difference).
Hasil penelitian didapatkan pada kelompok perlakuan terjadi penurunan
jumlah neutrofil yang lebih banyak dibandingkan kelompok kontrol pada hari
dekaputasi yang sama. Hasil uji statistik menggunakan uji parametrik didapatkan
bahwa data terdistribusi normal, homogen dan terdapat perbedaan yang signifikan
antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada hari ke-1 dan hari ke-3
tetapi tidak pada hari ke-5. Penurunan neutrofil pada kelompok kontrol diduga
dikarenakan proses fisiologis penyembuhan sedangkan pada kelompok perlakuan
karena adanya kandungan flavonoid dan cyperene dari ekstrak umbi Teki yang
berfungsi sebagai antibiotik, antiinflamasi dan antioksidan sehingga
mempersingkat fase keradangan. Umbi teki ini lebih berperan pada hari ke-1 dan
ke-3 sedangkan tidak pada hari ke-5, diduga pada hari ke-5, fase inflamasi ini
telah berhenti dan berlanjut pada fase fibroblastik dengan munculnya proliferasi
fibroblas, makrofag dan limfosit.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa ekstrak umbi Teki menurunkan jumlah neutrofil jaringan granulasi post
ekstraksi gigi tikus Wistar jantan sehingga dapat mengurangi keradangan yang
lebih parah dan mempersingkat fase inflamasi. | en_US |