Show simple item record

dc.contributor.authorIsninniah Satiardie Widodo
dc.date.accessioned2014-01-15T06:22:16Z
dc.date.available2014-01-15T06:22:16Z
dc.date.issued2014-01-15
dc.identifier.nimNIM071610101021
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/14607
dc.description.abstractAir adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. keputusan Menteri Kesehatan No. 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang pengawasan dan syarat-syarat kualitas air yang disebut sebagai air minum. Masalah utama sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan manusia yang terus meningkat. Minuman yang bersifat asam dianggap sebagai faktor utama terjadinya erosi gigi. Didapatkan permasalahan yakni adakah perbedaan pH dan nilai DMF-T pada sumber air tanah dan air sumur di Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Tujuan penelitian untuk (1). Mengetahui rata-rata derajat keasaman (pH) pada sumber air tanah dan air sumur, (2) Mengetahui nilai rata-rata DMF-T pada sumber air tanah dan air sumur, (3) Mengetahui perbedaan pH pada sumber air tanah dan air sumur (4). Mengetahui perbedaan nilai rata-rata DMF-T pada usmber air tanah dan air sumur di Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember dengan alasan terdapat berbagai sumber air minum seperti air tanah dan air sumur. Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat observasional analitik dengan menggunakan metode survey. Populasi Penelitian yakni seluruh orang yang meminum air yang berasal dari air tanah dan air sumur Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Sampel air minum diambil secara purposive sampling dan sampel untuk mengetahui nilai DMFT diambil secara purposive sampling. Penentuan sampel dipilih pada titik berdasarkan ketentuan sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Total sampel keseluruhan yakni 136 sampel. Data yang diperoleh selanjutnya di uji menggunakan uji T sampel bebas dan untuk data yang tidak normal menggunakan uji MannWhitney dengan derajat kemaknaan (α=0,05). Hasil penelitian yang telah dilakukan yakni didapatkan jumlah DMF-T pada air sumur memiliki rata-rata 5,3382 dan pada air tanah memiliki rata-rata 7,8235. Untuk nilai pH pada air sumur memiliki rata-rata 6,8382 lebih tinggi daripada pH pada air tanah yakni memiliki nilai rata-rata 6,1014. Hasil dari uji statistik juga memperlihatkan terdapat suatu perbedaan pada nilai DMF-T yang terdapat pada air sumur yang memiliki pH lebih tinggi dan pada air tanah. Kesimpulan yang dapat diambil yakni (1). Nilai rata-rata pH pada sumber air tanah lebih rendah disbanding dengan air sumur. (2). Nilai rata-rata DMF-T pada sumber air tanah lebih tinggi dibanding dengan air sumur. (3). Terdapat perbedaan antara pH pada sumber air tanah dengan air sumur. (4). Terdapat perbedaan antara nilai DMF-T pada masyarakat yang mengkonsumsi air sumur dengan air tanah.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071610101021;
dc.subjectpH DAN NILAI DMF-T, PADA SUMBER AIR TANAHen_US
dc.titlePERBEDAAN pH DAN NILAI DMF-T PADA SUMBER AIR TANAH DAN SUMUR DI KECAMATAN ARJASA KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record