Show simple item record

dc.contributor.authorIRMA YUNITA WIJAYANTI
dc.date.accessioned2014-01-15T06:15:52Z
dc.date.available2014-01-15T06:15:52Z
dc.date.issued2014-01-15
dc.identifier.nimNIM081610101022
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/14603
dc.description.abstractPenggunaan resin akrilik sebagai bahan basis gigi tiruan sampai saat ini masih cukup banyak. Bahan basis gigi tiruan yang sampai saat ini masih merupakan pilihan adalah resin akrilik jenis heat cured. Resin akrilik sebagai bahan basis gigi tiruan akan selalu kontak dengan saliva yang berada di rongga mulut. Dalam proses selanjutnya, gigi tiruan resin akrilik ini akan mengabsorbsi protein saliva secara selektif, dan akan membentuk acquired denture pellicle (ADP). Segera setelah ADP terbentuk, mikroorganisme akan melekat pada reseptor protein saliva dan membentuk koloni. Segera setelah ADP terbentuk, mikroorganisme akan melekat pada reseptor protein saliva dan membentuk koloni. Kumpulan mikroorganisme ini akan meningkat secara bertahap dan selanjutnya disebut plak gigi tiruan Pada plak gigi tiruan resin akrilik mikroorganisme yang paling banyak ditemukan adalah Candida albicans. Gigi tiruan dapat dibersihkan dengan cara mekanik, yaitu dengan menggunakan sikat gigi atau dengan cara kimia, yaitu dengan menggunakan bahan pembersih gigi tiruan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun jambu mete terhadap pertumbuhan C. albicans pada lempeng resin akrilik heat cured dengan lama perendaman 45 menit. Penelitian ini dilakukan di bagian Biomedik Laboratorium Mikrobiologi FKG Universitas Jember. Jumlah sampel terdiri dari 25 lempeng resin akrilik dengan bentuk persegi ukuran (10x10x1) mm, yang kemudian dibagi menjadi 5 kelompok yaitu 4 kelompok perlakuan ekstrak daun jambu mete dengan berbagai konsentrasi (25%, 50%, 75% dan 100%) dan 1 kelompok kontrol berupa akuades steril yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 lempeng akrilik yang kemudian direndam selama 45 menit. Setelah dilakukan perendaman, maka dibilas lagi dengan PBS 2 kali tiap 15 detik, kemudian dimasukkan dalam media agar Saboraud Broth dan dilakukan vibrasi dengan thermolyne selama 30 detik. Selanjutnya dilakukan perhitungan C. albicans dengan menggunakan spektrofotometer. Hasil perhitungan menggunakan spektrofotometer menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun jambu mete maka semakin besar pula jumlah C. albicans yang akan di hambat pertumbuhannya. Data tersebut kemudian dilakukan analisis menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov dan uji Levene, didapatkan data berdistribusi normal dan homogen. Kemudian dilakukan uji lanjutan menggunakan one way ANOVA dan Tuckey HSD. Hasil dari uji tersebut menunjukkan adanya pengaruh konsentrasi ekstrak daun jambu mete terhadap pertumbuhan C. albicans pada lempeng resin akrilik dan terdapat perbedaan yang signifikan pada masingmasing kelompok perlakuan. Pada kelompok perlakuan, ekstrak daun jambu mete dengan konsentrasi 25% menunjukkan rata-rata konsentrasi C. albicans pada media Saboraud Broth yang paling tinggi dibandingkan konsentrasi yang lain yakni 5,0 x 10 8 , kemudian ekstrak daun jambu mete dengan konsentrasi 50% mempunyai rata-rata konsentrasi C. albicans pada lempeng akrilik sebesar 3,58 x 10 8 , dan konsentrasi 75% menunjukkan rata-rata konsentrasi C. albicans pada media Saboraud Broth yang lebih sedikit lagi yakni 2,54 x 10 8 . Ekstrak daun jambu mete dengan konsentrasi 100% menunjukkan rata-rata konsentrasi C. albicans pada media Saboraud Broth yang paling sedikit dibandingkan kelompok perlakuan dengan konsentrasi lainnya yaitu 1,7 x 10 karena di dalam daun jambu mete terdapat kandungan tanin yang berfungsi sebagai antijamur. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun jambu mete maka akan semakin rendah pertumbuhan C. albicans yang menempel pada plat akrilik. Pada kelompok kontrol, menunjukkan rata-rata konsentrasi C. albicans pada media Saboraud Broth yang paling banyak dibandingkan dengan kelompok perlakuan yaitu 7,10 x 10 8 . Hal ini disebabkan karena akuades steril tidak 8 mempunyai sifat antimikroba dan antijamur serta merupakan tempat yang baik bagi berkembangbiaknya koloni C. albicans. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa terdapat pengaruh ekstrak daun jambu mete terhadap pertumbuhan C. albicans pada lempeng resin akrilik. Konsentrasi ekstrak daun jambu mete yang paling efektif dalam membunuh C. albicans adalah konsentrasi 100%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081610101022;
dc.subjectKONSENTRASI EKSTRAK DAUN JAMBU METE (Anacardium occidentale, L.) SEBAGAI BAHAN PEMBERSIH GIGI TIRUAN ,TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicansen_US
dc.titlePENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK DAUN JAMBU METE (Anacardium occidentale, L.) SEBAGAI BAHAN PEMBERSIH GIGI TIRUAN TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans PADA RESIN AKRILIK HEAT CURED DENGAN LAMA PERENDAMAN 45 MENITen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record