Efek Timbal (Pb) Terhadap Beda Potensial Listrik Permukaan Daun Tanaman
Abstract
Timbal merupakan unsur yang tidak esensial pada tanaman. Kandungan
timbal di dalam tanaman akan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi
terhambat dan berujung pada kematian. Pencemaran lingkungan perairan oleh timbal
telah menjadi suatu permasalahan yang sangat serius. Berbagai dampak negatif bagi
kesehatan makhluk hidup telah banyak dialami, misalnya kerusakan biota di perairan
dan bahkan dapat mematikan manusia sekalipun sebagai akibat dari mengkonsumsi
bahan makanan yang tercemar racun timbal. Dengan demikian, dalam penelitian ini
penulis ingin mengetahui seberapa besar efek timbal terhadap tanaman kangkung
yang didasarkan pada pengukuran beda potensial listrik permukaan daun. Sedangkan
tanaman kangkung yang terpilih adalah tanaman yang hidup di perairan dan
merupakan jenis sayuran yang dikonsumsi setiap hari. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui efek timbal terhadap beda potensial listrik permukaan daun
tanaman dan diharapkan bermanfaat bagi masyarakat luas dalam menilai tanaman
yang terkontaminasi timbal.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biofisika Jurusan Fisika dan Green
House Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Jember,
dengan durasi waktu enam bulan. Tanaman kangkung yang terpilih ditanam dan
diberi konsentrasi timbal yang berbeda-beda dalam lima perlakuan dengan
pengulangan sebanyak lima kali. Selanjutnya, diukur beda potensial listrik
permukaan daun dan sebagai pembanding diukur juga luas daun dan perubahan warna
daun. Data tersebut kemudian dianalisa menggunakan one-way ANOVA.
Pemberian variasi konsentrasi timbal pada media tanam, memberikan efek
pada nilai beda potensial listrik daun kangkung (Ipomoea aquatica)
yang berbedabeda.
Efek timbal pada kadar tinggi (50 ppm) terhadap nilai beda potensial listrik
vii
sudah tampak di minggu pertama pengukuran, sedangkan efek timbal pada
konsentrasi menengah (20 ppm) mulai tampak di minggu kedua pengukuran. Pada
minggu ke lima efek dari semua variasi konsentrasi timbal terhadap beda potensial
listrik sudah terlihat. Pengukuran luas daun untuk mengetahui efek timbal
menunjukkan hasil yang kurang signifikan dari minggu pertama hingga minggu ke
dua dan baru pada minggu ke tiga mulai terlihat efek dari konsentrasi timbal tinggi
(50 ppm) terhadap luas daun kangkung. Hingga minggu ke enam konsentrasi timbal
rendah (3 ppm) dan menengah (10 ppm) tidak memberikan efeknya terhadap luas
daun kangkung. Demikian pula perubahan warna daun pada konsentrasi timbal tinggi
(50 ppm) dan menengah (20 ppm) baru muncul pada minggu ke empat dan pada
minggu ke lima efek dari semua variasi konsentrasi timbal terhadap perubahan warna
daun mulai terlihat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar timbal pada
kangkung, maka semakin rendah nilai beda potensial listriknya. Ditemukan pula
bahwa semakin tinggi kadar timbal semakin rendah nilai luas daun serta terjadi
klorosis daun. Akan tetapi penurunan nilai luas daun baru muncul pada minggu ke
tiga dan perubahan warna daun baru muncul pada minggu ke empat. Sehingga
pengukuran beda potensial listrik lebih efektif untuk mengetahui tingginya
konsentrasi timbal di dalam tanaman.