dc.description.abstract | Tuturan ataupun pemakaian kosakata tertentu yang digunakan dalam
kegiatan berkomunikasi dalam suatu komunitas dapat digolongkan ke dalam
jargon. Jargon juga dapat diartikan sebagai kata-kata khas dan teknis yang
digunakan dalam kondisi tertentu suatu komunitas masyarakat untuk
menunjukkan eksistensinya. Para pekerja seks komersial waria di Puger juga
menciptakan jargon untuk berkomunikasi dengan komunitas mereka.
Skripsi yang berjudul Jargon Pekerja Seks Komersial Waria di Puger
kabupaten Jember (Suatu Kajian Sosiolinguistik) ini mengkaji permasalahan
tentang bentuk-bentuk jargon yang digunakan para pekerja seks komersial
waria di Puger, proses pemaknaan dan pembentukan jargon para pekerja seks
komersial waria di Puger, dan fungsi jargon dalam aktivitas para pekerja seks
komersial waria di Puger. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan
semua permasalahan-permasalahan tersebut.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Data yang diambil
dalam penelitian ini berasal dari komunitas pekerja seks komersial waria di
Puger. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menghasilkan data tertulis
dan lisan dari informan dan juga perilaku mereka yang diamati. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan penelitian yang juga
membahas tentang fenomena bahasa dan sosialnya. Informan penelitian ini
adalah para pekerja seks komersial waria, dengan ketentuan umur 20 sampai
35 tahun. Waria pada usia tersebut menurut mereka adalah usia produktif. Hal
ini disebabkan mereka adalah pengguna aktif jargon. Jumlah informan terdiri
atas sepuluh orang. Lokasi penelitian adalah Desa Puger. Metode pengambilan
data menggunakan metode simak, wawancara dan angket. Data dianalisis
dengan deskripsi mendalam berdasarkan kebutuhan dalam rumusan masalah
dan data-data yang telah dimiliki.
Berdasarkan analisis dan pembahasan tentang jargon pekerja seks
komersial waria di Puger, penulis menyimpulkan bahwa bentuk-bentuk jargon
terdiri atas jargon bentuk kata asal, jargon bentuk kata jadian, jargon bentuk
singkatan, jargon bentuk pengulangan (pengulangan seluruh dan pengulangan
sebagian). Pembentukan jargon terbagi atas jenis pengulangan, penambahan
konsonan, pelesapan konsonan, pembalikan suku kata, penyimbolan dan
singkatan. Pemaknaan jargon dapat dideskripsikan berdasarkan proses
pembentukannya pula, yaitu pengulangan, penambahan konsonan, pelesapan
konsonan, pembalikan suku kata, penyimbolan dan singkatan. Fungsi jargon
dalam aktivitas para pekerja seks komersial waria di Puger sebagai identitas
diri, fungsi kedua sebagai seleksi pelanggan dan menarik pelanggan, fungsi
jargon yang ketiga sebagai kode sosial untuk penyelamatan komunitas.
Jargon pekerja seks komersial waria di Puger tidak memiliki pola
pembentukan yang teratur. Hal tersebut disebabkan karena konvensi jargon
antaranggota dan juga bertujuan untuk menyulitkan penghafalan. Mereka
berpendapat bahwa semakin lama seorang anggota bergabung dalam jargon.
Oleh karena itu, jargon dibuat tidak berpola teratur. | en_US |