Show simple item record

dc.contributor.authorHURRIA
dc.date.accessioned2014-01-15T04:02:37Z
dc.date.available2014-01-15T04:02:37Z
dc.date.issued2014-01-15
dc.identifier.nimNIM011610101021
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/14537
dc.description.abstractSecara tradisional tanaman delima putih (Punica granati L) digunakan sebagai obat oleh masyarakat Indonesia. Salah satu bagian tanaman ini yang sering digunakan adalah kulit buahnya. Kulit buah delima putih bersifat antibakteri terhadap beberapa bakteri. Hal ini kemungkinan karena kandungan alkaloid. Alkaloid adalah senyawa organik pada tumbuh-tumbuhan yang sering digunakan sebagai bahan obat-obatan. Alkaloid mencakup senyawa bersifat basa yang mengandung satu atom nitrogen. S.mutans adalah bakteri kokus gram positif yang merupakan flora normal rongga mulut, tetapi bila terjadi peningkatan populasi dapat berubah menjadi patogen, yaitu dapat memfermentasikan sukrosa sehingga menghasilkan asam dan merupakan penyebab utama karies gigi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh alkaloid yang terkandung dalam kulit buah delima putih terhadap pertumbuhan S.mutans dan untuk mengetahui berapa konsentrasi minimum alkaloid dalam kulit buah delima putih yang mampu membunuh S.mutans. Manfaat dari penelitian ini adalah memberi informasi tentang khasiat dan dan konsentrasi minimum alkaloid yang dapat membunuh S.mutans. Metode penelitian ini menggunakan 36 sampel yaitu dengan sembilan perlakuan dan empat kali pengulangan. Sembilan perlakuan merupakan konsentrasi alkaloid yang didapat dari pengenceran seri yaitu konsentrasi alkaloid 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,13%, 1,56%, serta media tanpa alkaloid dengan suspensi kuman (kontrol positif) dan media dengan alkaloid tanpa suspensi kuman (kontrol negatif). Analisis data pada penelitian ini didahului dengan uji normalitas dan homogenitas varians. Karena kesembilan perlakuan mempunyai variasi yang tidak sama maka dilakukan uji non parametrik Kruskal Wallis dengan derajat kemaknaan 95% (p<0,05). Hasilnya terdapat perbedaan yang bermakna artinya alkaloid dalam kulit buah delima putih dapat mempengaruhi pertumbuhan S.mutans. Untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan antar perlakuan dilanjutkan uji U Mann Whitney dengan derajat kemaknaan 95% (p<0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan kemampuan membunuh S.mutans dari alkaloid yang terkandung dalam kulit buah delima putih. Pada alkaloid konsentrasi 100% dan 50% dapat membunuh secara total, sedangkan alkaloid konsentrasi 25%, 12,5%, 6,25%, 3,13%, dan 1,56% kurang mampu membunuh secara total S.mutans. Sehingga dapat disimpulkan bahwa alkaloid yang terkandung dalam kulit buah delima putih mempengaruhi pertumbuhan S.mutans, dimana konsentrasi minimum alkaloid yang dapat membunuh S.mutans adalah 50%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries011610101021;
dc.subjectPengaruh Alkaloid yang Terkandung dalam Kulit Buah Delima Putih ( Granati fructus cortex) terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutansen_US
dc.titlePENGARUH ALKALOID YANG TERKANDUNG DALAM KULIT BUAH DELIMA PUTIH ( Granati fructus cortex) TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus mutans (Penelitian Eksperimental Laboratoris)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record