KAJIAN SOSIAL DALAM NOVEL BUMI MANUSIA KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER
Abstract
Skripsi yang berjudul Kajian Sosial dalam Novel Bumi Manusia karya
Pramoedya Ananta Toer terdiri dari 4 (empat) bab. Bab I, merupakan
pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
pembahasan, tinjauan pustaka, landasan teori, metode pembahasan, dan
sistematika penulisan. Bab II, merupakan analisis struktural yang meliputi judul,
tema, penokohan dan perwatakan, konflik, serta latar. Bab III, merupakan kajian
analisis aspek sosial, meliputi stuktur sosial, proses sosial, dan masalah sosial.
Bab IV, merupakan kesimpulan hasil anaisis struktural dan sosial.
Bab I Pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan pembahasan, tinjauan pustaka, landasan teori, metode pembahasan, dan
sistematika penulisan.
Landasan masalah dalam skripsi yang berjudul Kajian Sosial dalam Novel
Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer meliputi siapa dan bagaimana
Pramoedya Ananta Toer sebagai seorang sastrawan, serta mengapa karya-karya,
yang telah diciptakannya menarik untuk dikaji.
Rumusan masalah merupakan penyusunan masalah yang akan dianalisis.
Dalam skripsi tersebut terdapat 2 (dua) perumusan masalah yaitu, bagaimana
struktur novel Bumi Manusia? dan bagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam
novel Bumi Manusia?
Tujuan pembahasan, merupakan tujuan yang hendak dicapai dalam sebuah
penelitian suatu karya ilmiah. Tujuan pembahasan yang terdapat dalam skripsi
tersebut terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dalam skripsi
tersebut yaitu untuk meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra khususnya
novel, menambah khasanah penelitian kesusastraan Indonesia, dan memperoleh
nilai-nilai pragmatik khususnya nilai-nilai sosial dalam novel Bumi Manusia karya
Pramoedya Ananta Toer. Tujuan khusus dalam skripsi tersebut yaitu untuk
mendeskripsikan unsur struktural novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta
Toer, serta mengkaji keterjalinan antarunsur yang meliputi judul, tema, penokohan dan perwatakan, konflik, serta latar, dan mendeskripsikan aspek sosial
dalam novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer.
Tinjauan Pustaka dalam sebuah penelitian diperlukan. Dengan adanya
tinjauan pustaka tersebut, dapat diketahui sejauh mana objek yang dianalisis telah
dikaji oleh pihak lain.
Landasan teori merupakan kerangka landasan yang akan digunakan dalam
sebuah penelitian. Penggunaan teori yang tepat dalam menelaah objek
permasalahan mutlak diperlukan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah. Kerangka dasar yang digunakan dalam skripsi tersebut adalah teori
analisis struktural dan teori sosial.
Metode pembahasan yang digunakan dalam skripsi tersebut menggunakan
metode struktural dan pragmatik yang ditekankan pada aspek sosial. Pendekatan
struktural digunakan untuk menganalisis unsur-unsur yang membangun cerita.
Sistematika penulisan dalam skripsi tersebut dibagi menjadi 4 (empat) bab.
Bab II, analisis struktural yang meliputi judul, tema, penokohan dan
perwatakan, konflik, serta latar.
Judul mempunyai sebagai kepala karangan mempunyai peran penting dalam
karya sastra karena judul menggambarkan isi cerita secara keseluruhan sebuah
karya sastra. Judul dalam karya sastra pada umumnya menunjukkan unsur
tertentu. Dalam skripsi tersebut penulis menggunakan teori Edward Jones karena
relevan dengan objek kajian sehingga dapat diketahui makna yang terkandung
dalam sebuah novel.
Tema penting keberadaannya dalam penulisan suatu cerita. tema dalam
suatu cerita merupakan ide pusat atau dasar cerita. Dalam skripsi tersebut terdapat
dua tema yaitu tema mayor dan tema minor. Tema mayor adalah makna pokok
cerita yang menjadi dasar atau gagasan dasar umum karya itu. Tema minor adalah
makna yang terdapat pada bagian-bagian tertentu cerita atau dapat disebut makna
tambahan.
Penokohan dan perwatakan. Tokoh merupakan individu rekaan yang
mengalami peristiwa di dalam cerita. Peran tokoh dalam cerita penting untuk
menunjukkan tema dan membangun jalinan kesatuan peristiwa. Berdasarkan fungsi dan peran tokoh dalam cerita, tokoh dalam skripsi tersebut dibedakan
menjadi tokoh utama dan tokoh bawahan. Keberadaan tokoh dalam cerita
mempunyai watak yang berbeda-beda, perbedaan watak tersebut yang menjadikan
cerita lebih hidup. Perwatakan tokoh dalam cerita dapat dikelompokkan menjadi
dua bagian. Berdasarkan cara menampilkan tokoh dalam cerita, yaitu watak datar
dan watak bulat.
Konflik merupakan salah satu unsur yang harus mendapat perhatian dalam
sebuah kajian. Sebuah penceritaan akan lebih menarik, jika proses penceritaannya
terdapat konflik yang mengakibatkan pertentangan, baik antara tokoh yang satu
dengan tokoh yang lain, tokoh dengan alam maupun tokoh dengan dunia batinnya.
Konflik adalah sesuatu yang dramatik, mengacu pada pertarungan antara dua
kekuatan yang seimbang dan menyiratkan adanya aksi dan reaksi. Dalam skripsi
tersebut konflikdibagi menjadi 2 (dua),yaitu konflik fisik dan konflik batin.
Latar dalam suatu cerita menggambarkan keadaan sekeliling tempat
terjadinya peristiwa dalam sebuah cerita. Latar adalah unsur fisik yang
menyatakan tempat terjadinya peristiwa di dalam cerita terjadi. Latar yang dibahas
dalam skripsi tersebut meliputi latar tempat adalah tempat terjadinya peristiwa,
baik di luar maupun di dalam rumah yang melingkupi tokoh; lingkungan
kehidupan, menyangkut lingkungan tempat, lingkungan kehidupan tokoh atau
lingkungan pekerjaan tokoh; sistem kehidupan, yang sesuai dengan tokoh; alatalat
atau benda-benda yang berhubungan dengan kehidupan tokoh; dan waktu
terjadi peristiwa, meliputi musim, iklim, bulan, tahun, dan sebagainya
Bab III, analisis aspek sosial, meliputi stuktur sosial, proses sosial, dan
masalah sosial.
Struktur sosial menjalin unsur-unsur sosial dalam menterjemahkan pola
kehidupan masyarakat yang teratur. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan
antara unsur-unsur sosial yang pokok. Strukrur sosial yang dibahas dalam skripsi
tersebut meliputi norma-norma sosial, kelompok-kelompok sosial, dan lapisanlapisan
sosial. Norma sosial adalah sesuatu yang berada di luar individu yang
dimaksudkan sebagai pembatas dan pengendali tingkah laku mereka. Norma
dalam suatu masyarakat dirumuskan dengan tujuan agar hubungan antarmanusia di dalam suatu masyarakat agar dapat terlaksana sebagaimana yang diharapkan.
Norma-norma di dalam masyarakat, mempunyai kekuatan pengikat yang berbedabeda.
Kekuatan pengikat norma terhadap masyarakat ada yang lemah dan ada
yang kuat. Kelompok sosial ialah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup
bersama, karena adanya hubungan antara manusia satu dengan manusia lainnya.
Hubungan tersebut berdasarkan azaz timbal balik, saling membutuhkan dan
adanya unsur saling mempengaruhi. Di dalam kelompok sosial memiliki struktur,
kaidah, dan pola perilaku. Suatu kelompok sosial cenderung untuk berkembang
serta mengalami perubahan-perubahan dalam menjalankan aktivitas maupun
bentuknya. Lapisan sosial (social stratification) adalah penggolongan masyarakat
ke dalam kelas-kelas tertentu. Adanya sistem lapisan sosial dapat terjadi dengan
sendirinya atau sengaja diciptakan untuk tujuan-tujuan tertentu. Persyaratan yang
biasa dipakai untuk menggolong-golongkan anggota-anggota masyarakat ke
dalam suatu lapisan sosial adalah ukuran kekayaan, ukuran kekuasaan, ukuran
kehormatan, dan ukuran ilmu pengetahuan.
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orangperorangan
serta kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan
sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila
ada perubahan yang menyebabkan gagalnya pola-pola kehidupan yang ada. Proses
sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai unsur dalam
kehidupan bermasyarakat. Bentuk umum dari proses sosial adalah interaksi sosial
karena interaksi sosial merupakan syarat terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang
menyangkut hubungan antara orang perorangan dengan kelompok manusia.
Proses sosial pokok yang dibahas dalam skripsi tersebut yaitu: kerjasama,
akomodasi, dan pertentangan. Kerjasama dibedakan menjadi empat macam
meliputi, kerjasama spontan (spontaneous cooperation), kerjasama langsung
(directed cooperation), kerjasama kontrak (contractual cooperation), dan
kerjasama tradisional (traditional cooperation). akomodasi dipergunakan dalam
dua arti yaitu untuk menunjuk pada suatu keadaan dan untuk menunjuk pada suatu
proses. Pertentangan atau pertikaian adalah suatu proses sosial, individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak
lawan yang disertai ancaman dan atau kekerasan. Pertentangan dalam skripsi
tersebut dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu Pertentangan pribadi dan Pertentangan
antara kelas-kelas sosial.
Masalah sosial timbul akibat interaksi sosial antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok yang lain.
Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial, atau menghambat
terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga kelompok sosial tersebut
sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial. Masalah sosial yang dibahas di
dalam skripsi tersebut adalah kejahatan, kemiskinan, dan pelacuran. Kejahatan
merupakan suatu bentuk tindak pelanggaran hukum. Kejahatan dipandang sebagai
bagian dari gejala masyarakat.Sosiologi menyatakan bahwa kejahatan disebabkan
oleh kondisi-kondisi dan proses-proses sosial yang sama, yang menghasilkan
perilaku perilaku sosial lainnya. Kemiskinan adalah suatu keadaan ketika
seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf
kehidupan kelompok dan tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun
fisiknya dalam kelompok tersebut. Kemiskinan dianggap sebagai masalah sosial
apabila kedudukan ekonomis masyarakat telah ditentukan. Pelacuran dapat
diartikan sebagai suatu pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum
untuk melakukan perbuatan-perbuatan seksual dengan mendapat upah. Pelacuran
mempunyai pengaruh besar terhadap masalah moral masyarakat. Timbulnya
pelacuran disebabkan oleh faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen yaitu,
nafsu kelamin yang besar, sifat malas dan keinginan yang besar untuk hidup
mewah, sedangkan faktor eksogen yaitu, faktor ekonomis, urbanisasi yang tidak
teratur, keadaan perumahan yang tidak memenuhi syarat dan sebagainya.
Bab IV kesimpulan, merupakan penarikan kesimpulan terhadap hasil
analisis yang telah dilakukan di bab II dan bab III, untuk mengetahui apakah
analisis yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Penulisan skipsi tersebut disertai dengan daftar pustaka dan sinopsis.