PELAKSANAAN ADMINISTRASI PEMBAYARAN KLAIM MENINGGAL DUNIA ASURANSI KESEHATAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 CABANG JEMBER
Abstract
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa angka kejadian plasenta
previa di RSUD dr. Soebandi Jember periode 1 Januari 2003 – 31 Desember 2004
adalah sebanyak 205 kasus. Namun karena ketiadaan dokumen yang diperlukan
pada bagian rekam medis pada waktu penelitian sehingga jumlah kasus yang
diperoleh hanya 44 kasus.
Dari 44 kasus didapatkan 30 kasus plasenta previa totalis (70%), 3 kasus (6%)
plasenta previa marginalis dan 8 kasus plasenta previa lateralis (18%). Sedangkan 3
kasus (6%) tidak ada catatan.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa masing-masing
terdapat 14 orang (32%) pasien yang didiagnosis mengandung bayi dengan plasenta
previa berada pada kelompok usia 21-25 tahun dan 31-35 tahun. Padahal secara
teori, wanita yang lebih tua dari 35 tahun, tanpa memperhatikan paritas memiliki
resiko kehamilan dengan plasenta previa daripada wanita yang lebih muda dari 25
tahun (NMS, 1997:151) Dari penelitian sebelumnya mengatakan bahwa resiko
terbesar terjadinya plasenta previa adalah pada usia lebih dari 40 tahun (resiko
sebesar 2%) , sedangkan resiko terjadinya plasenta previa pada usia 20-29 tahun
hanya 0,33% dan resiko pada usia 30-39 tahun sebesar 1 %. Sementara menurut
Tuzovic, salah satu faktor obstetrik yang menjadi resiko plasenta previa adalah usia
ibu lebih dari 34 tahun. Namun pada penelitian ini tidak menunjukkan bahwa pasien
yang berusia lebih dari 34 tahun lebih banyak mengandung bayi dengan plasenta
previa, hanya 2 orang pasien yang berada pada kelompok usia lebih dari 35 tahun.