Show simple item record

dc.contributor.authorI Gede Deo Saputra
dc.date.accessioned2014-01-15T02:08:38Z
dc.date.available2014-01-15T02:08:38Z
dc.date.issued2014-01-15
dc.identifier.nimNIM081610101094
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/14432
dc.description.abstractSalah satu tumbuhan yang kurang dimanfaatkan oleh masyarakat tetapi mempunyai potensi sebagai tanaman obat adalah Cyperus rotundus L atau terkenal dengan nama rumput Teki. Bagian tanaman ini terutama umbinya dapat digunakan sebagai obat tradisional, karena mengandung kandungan kimia seperti flavonoid, alkaloid, seskuiterpenod, tannin, saponin, dan minyak atsiri sehingga mempunyai efek sebagai antiinflamasi atau antiradang, anti-Candida, antidiabetes, antidiare, sitoprotektif, antimutagenik, antimikroba, antibakteri, antioksidan, sitotoksik, apoptosis, analgesik dan antipiretik. Salah satu tindakan medis di kedokteran gigi adalah pencabutan gigi, akibat pencabutan ini timbul inflamasi. Inflamasi atau radang merupakan proses pertahanan, perbaikan, penyembuhan jaringan yang mengalami luka atau kerusakan, salah satunya dengan aktifitas sel radang seperti makrofag, namun apabila inflamasi berlangsung diluar kontrol maka dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan normal disekitarnya. Oleh sebab itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat potensi ekstrak umbi teki dalam menurunkan jumlah makrofag jaringan granulasi setelah pencabutan gigi tikus Wistar jantan. Penelitian ini merupakan penelitian jenis experimental laboratoris dengan rancangan penelitian berupa post test control group design. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus tahun 2011 di Laboratorium Farmakologi dan Histologi Bagian Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Sampel yang dipakai adalah tikus wistar jantan yang terdiri dari dua kelompok yaitu vii kelompok kontrol (K), kelompok dan perlakuan (P). Masing-masing kelompok terdiri dari 12 sampel tikus. Kelompok kontrol (K) adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan, sedangkan kelompok perlakuan adalah kelompok yang diberi ekstrak umbi teki dengan dosis 500mg/kg BB tikus. . Perlakuan dilakukan setiap hari selama 5 hari setelah dilakukan pencabutan gigi M1 bawah kanan pada hari ke-0. Setelah itu tikus pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan didekaputasi pada hari yang telah ditentukan (4 tikus untuk hari ke-1, 4 tikus untuk ke-3, dan 4 tikus untuk hari ke-5), untuk diambil jaringan granulasinya kemudian dilakukan pembuatan preparat jaringan yang akan digunakan untuk perhitungan jumlah sel makrofag. Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah sel makrofag dengan menggunakan mikroskop dengan pembesaran 1000x. Kemudian hasil pengamatan dilakukan uji analisis statistik, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, serta uji homogenitas Levene test. Setelah itu kemudian dilanjutkan uji statistik parametrik Two Way Anova dan uji LSD. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata jumlah makrofag kelompok perlakuan (hari ke-1 adalah 1.835, hari ke-3 adalah 1.500, hari ke-5 adalah 1.0825) lebih rendah daripada nilai rata-rata kelompok kontrol (hari ke-1 adalah 2.6675, hari ke-3 adalah 3.4150, dan hari ke-5 adalah 2.9175). Hasil dari Two Way Anova test p<0.05, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata jumlah makrofag yang signifikan dan bermakna antara kelompok kontrol dan perlakuan baik pada hari ke 1, 3, dan 5. Hal ini mungkin karena kandungan zat aktif umbi teki seperti flavonoid, saponin dan minyak atsiri. Kesimpulan yang didapat dari hasil tersebut adalah ekstrak umbi teki mampu menurunkan jumlah makrofag setelah pencabutan gigi tikus Wistar jantan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081610101094;
dc.subjectEKSTRAK UMBI TEKI (Cyperus rotundus L.)en_US
dc.titlePOTENSI EKSTRAK UMBI TEKI (Cyperus rotundus L.) DALAM MENURUNKAN JUMLAH MAKROFAG JARINGAN GRANULASI SETELAH PENCABUTAN GIGI TIKUS WISTAR JANTANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record