Status Gizi dalam Hubungannya dengan Kemampuan Melakukan Activity Daily Living pada Lanjut Usia di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Lanjut Usia Kabupaten Jember
Abstract
Terdapat beberapa macam klasifikasi lanjut usia, diantaranya adalah
menurut Undang-Undang nomor 13/th/1998 pasal 1 ayat 2, yang dimaksud lansia
adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas. Sedangkan menurut WHO,
lanjut usia adalah seseorang yang berusia antara 60 sampai 74 tahun. Lansia
secara alamiah mengalami penurunan dan kemunduran fisik, tetapi tidak menutup
kemungkinan kepada lansia untuk melakukan aktivitas dan pemenuhan kebutuhan
sehari-hari secara mandiri, tetapi di lain pihak kemunduran fisik juga dapat
menyebabkan lansia merasa tidak berguna dan berdaya. Perubahan kondisi
fisiologis berupa penurunan fungsi organ pada lansia seharusnya mendapatkan
perhatian dari seluruh kalangan. Salah satu bentuk kepedulian terhadap lansia
adalah dengan memperhatikan status gizinya. Status gizi dan kemampuan
melakukan aktivitas (Activity Daily Living) pada lansia kemungkinan terdapat
hubungan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengamatan di UPT Pelayanan
Sosial Lansia Kabupaten Jember yang menunjukkan bahwa terdapat lansia yang
mengalami ketergantungan dalam melakukan aktivitasnya dan lansia tersebut
mempunyai status gizi yang buruk. Adanya fakta tersebut, penulis ingin
mengetahui lebih jauh tentang gambaran status gizi dan kemampuan melakukan
aktivitas (Activity Daily Living) pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Lansia
Kabupaten Jember kemudian mencari hubungan antara keduanya.
Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara status gizi dengan
Activity Daily Living (ADL) lansia di UPT Pelayanan Sosial Lansia Kabupaten
Jember. Desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross
sectional. Populasi adalah lansia di UPT Pelayanan Sosial Lansia yaitu 118 orang.
viii
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, dengan jumlah
sampel 55 orang. Teknik pengumpulan datanya menggunakan pengukuran IMT
untuk mengukur status gizi dan indeks Katzs untuk mengukur tingkat ADL.
Perhitungan uji statistik dengan Korelasi Spearman didapatkan nilai
p = 0,001 (p<α) yang berarti Ho ditolak. Selain itu didapatkan nilai koefisien
korelasinya yaitu 0,447, dan arah korelasi yang positif. Kesimpulan uji statistik
adalah terdapat hubungan antara status gizi dengan Activity Daily Living (ADL)
pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Lansia Kabupaten Jember, dengan kekuatan
korelasi sedang dan arah korelasi yang positif karena semakin baik status gizi
maka semakin baik juga kemampuan lansia untuk melakukan aktivitasnya (ADL).
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1564]