DAYA ANTIBAKTERI MADU TERHADAP INFEKSI BAKTERI DARI INOKULAT PASIEN ABSES SECARA INVITRO
Abstract
Madu sebagai bahan berkhasiat obat sudah diketahui sejak zaman Yunani
dan Mesir. Madu mengandung zat antibiotik yang berguna untuk membunuh
bakteri patogen penyebab penyakit infeksi. Madu adalah nektar atau eksudat gula
dari tanaman yang dikumpulkan oleh lebah madu, diolah dan disimpan dalam
sarang madu dari lebah. Madu mempunyai sifat antibakteri disebabkan empat
faktor yaitu efek osmotik (kadar gula madu yang tinggi), tingkat keasaman atau
pH, hidrogen peroksida dan faktor phytochemical atau inhibine lainnya.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya antibakteri
madu terhadap bakteri Streptococcus viridans dan spesies bakteri lain dari
inokulat pasien abses. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk
membandingkan daya antibakteri madu konsentrasi 5%, 10%, 20%, 40% dan
kontrol negatif (aquades) serta kontrol positif (Amoxicillin) terhadap pertumbuhan
bakteri Streptococcus viridans spesies bakteri lain dari inokulat pasien abses.
Metode penelitian ini menggunakan 30 sampel yang terbagi menjadi
enam kelompok perlakuan yaitu madu konsentrasi 5%, 10%, 20%, 40% dan
aquades steril sebagai kontol negatif serta Amoxicillin sebagai kontrol positif.
Masimg-masing kelompok perlakuan dilakukan lima kali pengulangan.
Analisis data pada penelitian ini didahului dengan uji normalitas dan
Homogeneity of Variances. Hasil uji Homogeneity of Variances, nilai
probabilitasnya 0,169 (p>0,05) berarti data dari semua kelompok perlakuan
adalah homogen. Hasil uji Kolmogorov Smirnov menunjukkan nilai probabilitas
keenam kelompok perlakuan lebih dari 0,05 (p>0,05). Ini berarti distribusi
keenam kelompok perlakuan adalah normal. Hasil uji ANOVA satu arah didapat
nilai probabilitasnya adalah 0,000 (p<0,05) maka jumlah rata-rata koloni keenam
kelompok perlakuan dapat dikatakan ada perbedaan yang signifikan.
Hasil penelitian setelah 24 jam menunjukkan kelompok madu yang
semakin besar konsentrasinya maka jumlah rata-rata koloninya semakin kecil.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi madu maka semakin besar
pula daya antibakterinya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah madu dapat
menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans dan spesies bakteri lain
dari inokulat pasien abses pada uji invitro.