dc.description.abstract | Upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun terus
diupayakan pemerintah. Salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan mutu
pendidikan khususnya keberhasilan belajar siswa adalah memperbaiki proses
pengajaran. Berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran IPA yang dilakukan di
kelas V SDN Kebonsari 01 Lumajang, pembelajaran yang dilaksanakan adalah (a)
guru hanya menggunakan metode ceramah tanpa ada inovasi, guru tidak
menggunakan metode lain yang dapat menarik minat siswa untuk belajar lebih aktif
di kelas, (b) siswa merasa tegang ketika proses pembelajaran berlangsung.
Rendahnya aktivitas siswa yang dicapai dapat berdampak pada hasil belajar siswa
yang rendah. Hasil belajar siswa yang dicapai kelas V SDN Kebonsari 01 Lumajang
dapat dilihat dari hasil ulangan harian. Hasil ulangan harian menunjukkan dari 33
siswa kelas V, terdapat 20 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar individual
atau sekitar 60,6%. Hasil observasi diatas menunjukkan bahwa diperlukan model
pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Permasalahan dalam penelitian adalah (1) bagaimanakah penerapan model
K.U.A.S.A.I pada pembelajaran IPA yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar, (2) bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran
IPA melalui model K.U.A.S.A.I, dan (3) bagaimanakah peningkatan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran IPA melalui model K.U.A.S.A.I. Tujuan penelitian adalah
menerapkan model K.U.A.S.A.I pada pembelajaran IPA yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar, meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V dalam
pembelajaran IPA melalui model K.U.A.S.A.I, dan meningkatkan hasil belajar siswa
kelas V dalam pembelajaran IPA melalui model K.U.A.S.A.I.
Pembelajaran dengan model K.U.A.S.A.I yang terdiri dari enam tahap yaitu
kerangka pikiran, uraikan faktanya, apa maknanya, sentakkan ingatan, ajukan yang
diketahui, dan introspeksi dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan
ketuntasan hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan merupakan Penelitian
Tindakan Kelas. Desain yang dipakai dalam penelitian adalah model skema spiral
dari Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian dilakukan di SDN Kebonsari 01 Lumajang
di kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 33 orang.
Pengambilan data dilakukan mulai tanggal 16 September 2011 sampai 26
September 2011. Aktivitas siswa yang dinilai selama pembelajaran yaitu
memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru, mencatat penjelasan guru,
bertanya, mengeluarkan pendapat, pemahaman masalah dan kerja sama. Berdasarkan
hasil observasi diperoleh persentase aktivitas belajar siswa secara klasikal setiap
siklus mengalami peningkatan. Pada siklus I sebesar 71,04% dan siklus II sebesar
77,44%. Rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 74,24%. Hasil tes individu juga
mencapai ketunasan secara klasikal. Pada siklus I sebesar 72,72% dan siklus II
sebesar 87,88%. Rata-rata persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 80,3%.
Kesimpulan dari penelitian adalah (1) penerapan pembelajaran model
K.U.A.S.A.I terlaksana dengan baik dapat dilihat dari terlaksananya sintak
pembelajaran yang dilakukan oleh guru terlaksana 100%, (2) aktivitas belajar siswa
secara klasikal meningkat dengan persentase sebesar 74,24%, (3) ketuntasan hasil
belajar meningkat dengan persentase sebesar 80,3%. Saran penelitian adalah (1)
pembelajaran dengan menggunakan model K.U.A.S.A.I dapat berhasil apabila guru
dapat menyiapkan hal-hal yang mendukung keberhasilan pembelajaran, (2) model
pembelajaran K.U.A.S.A.I dapat dijadikan alternatif pembelajaran, (3) dapat
dijadikan sebagai patokan perbaikan untuk penerapan model pembelajaran ini atau
untuk penelitian lebih lanjut. | en_US |