EFEK SENG (Zn) TERHADAP BEDA POTENSIAL LISTRIK PERMUKAAN DAUN GENJER (Limnocharis flava (L.) Buch)
Abstract
Seng merupakan unsur hara yang esensial yang dibutuhkan tanaman dalam
jumlah yang kecil namun bila keberadaannya dalam jumlah besar dapat
membahayakan kondisi tanaman serta yang mengkonsumsinya. Kandungan seng
yang besar pada tanaman dapat menyebabkan gangguan pada tanaman seperti
fotosintesis serta dapat mengganggu transport ion seperti besi, fosfor, natrium dan
klor. Tanaman air banyak ditanam dalam lingkungan air yang mungkin tercemar oleh
seng. Kandungan seng pada tanaman air dimungkinkan dapat diketahui dengan cara
melihat beda potensial listrik permukaan daun. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui besarnya nilai beda potensial listrik permukaan daun terhadap
variasi pemberian konsentrasi seng pada media tanamnya.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biofisika Jurusan Fisika dan Green
House Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Jember
selama enam bulan. Beda potensial listrik permukaan daun didapatkan dari
pengukuran pada daun tanaman genjer (Limnocharis flava (L.) Buch) dengan
perlakuan variasi konsentrasi seng yang berbeda pada media tanamnya yaitu 0.2 ppm,
10 ppm, 50 ppm, 200ppm dan 350 ppm. Hasil penelitian dianalisa menggunakan oneway
ANOVA
program
SPSS.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa efek seng terhadap beda potensial listrik
sudah terlihat pada minggu pertama sampai akhir pengukuran, dengan semakin besar
konsentrasi seng yang diberikan memberikan nilai beda potensial listrik yang
mengecil. Sedangkan efek konsentrasi seng terhadap luas permukaan daun tidak
memberikan hasil yang konsisten. Demikian juga dengan pengamatan visual yang
vii
viii
baru terlihat pada minggu ketiga yang ditandai dengan ujung daun mengering,
mengalami klorosis serta jumlah total luas area permukaan daun yang berkurang.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variasi konsentrasi seng
memberikan beda terhadap beda potensial listrik. Terjadinya efek dari kandungan
seng dapat diketahui pada awal pengukuran sehingga pada minggu pertama
pengukuran nilai beda potensial listrik sudah dapat dijadikan sebagai indikator
kandungan seng. Apabila dibandingkan dengan luas permukaan daun dan
pengamatan visual, beda potensial listrik permukaan daun lebih efektif untuk
mengetahui efek dari konsentrasi seng yang telah diberikan, karena pengukuran luas
permukaan daun tidak memberikan efek yang konsisten. Sedangkan untuk
pengamatan visual dimungkinkan juga gejala yang ditimbulkan ada kesamaannya
dengan efek yang diakibatkan oleh unsur logam berat yang lain.