UJI ZONA HAMBAT EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA (Phaleria papuana Warb. Var. Wichanni)TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus mutans
Abstract
Mahkota dewa merupakan salah satu tanaman yang sering digunakan untuk
obat tradisional. Pada penelitian ini menggunakan daun mahkota dewa karena
mengandung beberapa senyawa yang bersifat antibakteri yaitu saponin, flavonoid,
dan polifenol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun
mahkota dewa terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.
Sampel yang digunakan 50 buah cakram dengan diameter 5 mm yang
dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok I DMSO (Dimethyl Sulfoxide) 10%,
kelompok II Penisilin G, kelompok III ekstrak daun mahkota dewa 12,5%, kelompok
IV ekstrak daun mahkota dewa 25%, dan kelompok V ekstrak daun mahkota dewa
50%. Metode penelitian ini menggunakan uji kepekaaan kuman dengan Kirby Bauer
(uji difusi cakram). Data yang diperoleh dianalisa menggunakan Anova satu arah dan
dilanjutkan dengan Least Significant Difference (LSD) dengan derajat kemaknaan
p<0,05 (
α=95%).
Hasil yang diperoleh menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada
nilai zona hambat masing-masing konsentrasi larutan ekstrak daun mahkota dewa
terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans dengan nilai probabilitas = 0,000
(p<0,05). Ekstrak daun mahkota dewa 50% menunjukkan daya hambat yang lebih
besar daripada ekstrak daun mahkota dewa 12,5% dan 25%, sedangkan Penisilin G
mempunyai daya hambat lebih besar daripada ekstrak daun mahkota dewa 50%.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan pada konsentrasi larutan ekstrak daun
mahkota dewa yang semakin tinggi, yaitu 12,5%; 25%; 50% maka semakin tinggi
daya hambatnya.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]