PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI PENERAPAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SUGERLOR 3 MAESAN BONDOWOSO
Abstract
Pengamatan,  eksperimentasi,  dan  observasi  merupakan  dasar  pembelajaran
IPA  di  Sekolah  Dasar. Pada proses pengamatan tersebut dibutuhkan  bimbingan  dari
guru  pada  tiap prosedur tahapannya agar  siswa  mampu  memahami  konsep  yang
diberikan  tersebut  secara  lebih  jelas. Dengan  demikian,  guru  dapat  mengetahui
kelemahan  siswa  saat  melakukan  pengamatan  sehingga  dapat  diberikan  bimbingan
khusus secara  perlahan apabila  siswa  belum memahami konsep  yang  sedang
diterangkan. Observasi pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Sugerlor 3 Maesan
menunjukkan  bahwa pembelajaran  yang  diberikan  guru belum menggunakan
pengamatan  serta  tidak  adanya  bimbingan  khusus  pada  siswa  yang  mengalami
kesulitan memahami pelajaran. Hal ini menyebabkan aktivitas dan hasil belajar siswa
belum mencapai hasil yang diharapkan sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Berdasarkan permasalahan pembelajaran  yang terjadi pada saat pembelajaran
IPA  di  kelas  V  SD  Negeri  Sugerlor  3  Maesan  tersebut,  maka  diterapkan model
Explicit  Instruction agar  membuat  siswa  benar-benar  dapat  menguasai
pengetahuannya karena  mendapat  bimbingan  langsung  dari  guru. Model Explicit
Instruction cocok  untuk  diterapkan  pada  pelajaran  IPA pokok  bahasan  Sifat-Sifat
Cahaya karena  model  ini  dapat  membantu  siswa  dalam mempelajari  materi secara
bertahap. Dengan  demikian  guru  dapat  memberikan bimbingan yang  sama pada
seluruh  siswa.  Tujuan  utama  diadakannya  penelitian  ini  adalah  untuk  meningkatkan
aktivitas  dan  hasil  belajar  siswa  kelas  V  SD  Negeri  Sugerlor  3  Maesan  dalam
pembelajaran  IPA  pokok  bahasan  Sifat-Sifat  Cahaya  melalui  model Explicit Instruction. Jenis penelitian  yang digunakan adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, tes,
dan dokumentasi.
Penelitian  ini  dilaksanakan  dalam dua sikus.  Pada  siklus  1  hasil  penelitian
menunjukkan  bahwa persentase aktivitas  belajar  siswa  selama  pembelajaran dengan
menggunakan model Explicit  Instruction telah  meningkat secara  signifikan
dibandingkan  pra  siklus. Observasi  yang  dilakukan  menunjukkan  bahwa  persentase
aktivitas  siswa pada  siklus  1 sebesar  67,05% dan termasuk  dalam  kategori  cukup
aktif. Persentase  ketuntasan hasil  belajar  siswa dari  tes  yang  telah  dilakukan juga
meningkat menjadi 61,11% dari pra siklus dengan persentase sebesar 33,33%.
Pada  penelitian  siklus  2  aktivitas  siswa  juga  meningkat  sebesar  19,49% dari
siklus  1  menjadi  86,54%  dan termasuk  dalam  kategori  sangat  aktif. Hasil  belajar
siswa juga mengalami  peningkatan sebesar  19,45% dengan persentase  ketuntasan
sebesar 80,56%  dibandingkan  siklus  1  sebelumnya  dan  telah sesuai dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal yang ditetapkan yaitu ≥75%.
Kesimpulan  dari  penelitian  ini  adalah  penerapan  model Explicit  Instruction
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA pokok bahasan Sifat-Sifat Cahaya
pada  siswa  kelas  V SD Negeri Sugerlor  3 Maesan. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut maka dapat diberikan saran, bagi peneliti lain yaitu guru dituntut untuk selalu
aktif  memberikan  panduan  dalam  setiap  tahapan  pengamatan  yang  dilakukan  siswa.
Bagi  siswa,  hendaknya  saat  melakukan  pengamatan  siswa  mampu bekerja  sama
dengan  baik  bersama  kelompoknya  dan  selalu  memperhatikan  prosedur  pengamatan
agar  alokasi  waktu  yang  disediakan  sesuai  kebutuhan.  Bagi sekolah,  hendaknya
dibutuhkan  kerja  sama dalam  memberikan  kualitas  pembelajaran  yang  baik  agar
pelaksanaannya di kelas menjadi lancar sesuai harapan bersama.
